Direktur RSU Sultan Sulaiman Jengguk Anak Penderita Kelumpuhan Otak

  • Whatsapp

Direktur RSU Sultan Sulaiman dr Nanda Satria Hasrimy didampingi dr Bulan Simanungkalit M.Kes, Kabid Pelayanan Medis dr.T.Safrin, Ketua Komite Medik dr.Salomo Siahaan S.PTK, M.Kes, dokter spesialis anak dr.Miko SpA, foto bersama dengan Ilham dan Sulisnadwi (ibu), Selasa sore (14/2) di Dusun II Desa Melati II,Kecamatan Perbaungan.


Serdang Bedagai, beritalima.com– Direktur RSU Sultan Sulaiman dr Nanda Satria Hasrimy menjenguk penderita Cerebral Palsy (Kelumpuhan otak) Mhd Andreansyah (7), anak dari hasil pernikahan Kasiyono (40) dengan Umi Kalsum (37) warga Dusun I Desa Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai (Sergai).

Kunjungan yang langsung ke rumah penderita kelumpuhan otak pada Selasa sore (14/2) itu tampak ikut mendampingi mewakili Ketua PKK Sergai dr Bulan Simanungkalit M Kes, Kabid Pelayanan medis dr T Safrin, Ketua Komite Medik dr Salomo Siahaan S PTK, M Kes, dokter spesialis anak dr Miko SpA dan Kades Setrka Suparpto.      

Selain menjenguk Andreansyah, rombongan yang dipimpin oleh Dirut RSU Sultan Sulaiman mengunjungi Ilham (9) penderita penyakit yang sama anak dari Sulisnadewi (33) di Dusun II Desa Melati II, Kecamatan Perbaungan.

Sayangnya, kedatangan rombongan tersebut tidak didampingi oleh Kepala Puskesmas Teluk Mengkudu dan Melati. Ilham sudah setahun tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayahnya karena sudah pergi tidak tahu dimana rimbanya, sehingga ibunya Sulisnadewi terpaksa memenuhi kebutuhan untuk makan sehari-hari, harus membanting tulang mencari nafkah dengan menawarkan jasa sebagai tukang cuci di rumah tetangga dengan penghasilan Rp. 20 ribu perhari, dan kini sudah enam bulan tidak bekerja lagi, karena kondisi Ilham semakin memburuk.

Kunjungan ini kata Dirut RSU Sultan Sulaiman dr Nanda Satria merupakan bentuk kepedulian yang tinggi daripada Bupati Sergai Ir Soekirman dan Wakil Bupati Sergai Darma Wijaya terhadap masyarakatnya yang membutuhkan perawatan dan perobatan. ”Kita sangat terharu dan perihatin melihat kondisi Andreansyah dan Ilham yang sudah tahunan tidak dapat tumbuh dan berkembang secara normal. Akibat penyakit yang diderita, keduanya sering mengalami kejang-kejang saat makan dan sulit bernafas. Penyakit tersebut membuat tubuh keduanya menjadi kurus kering, kedua kaki dan tangan lumpuh tidak dapat bergerak secara normal, leher tegang karena sudah kaku.”

Seyogyanya, kata dr.Nanda, diusia itu keduanya sudah dapat duduk, berjalan dan berbicara dengan baik  dan mengkomsumsi makanan secara normal. Beratnya penyakit yang diderita oleh kedua anak tersebut, membuat mereka tidak dapat berbicara dengan normal lagi. Sungguh memprihatinkan sekali.

“Penyakit ini biasanya disebabkan terjadinya hambatan suplai aliran darah untuk bayi saat masih dalam kandungan, luka serius pada kepala (benturan) yang terjadi akibat kecelakaan. Bayi yang lahir secara prematur kurang dari 37 minggu dari masa kelahiran dan adanya penularan virus-virus yang berasaldari ibu, ketika masih dalam kandungan seperti virus penyakit Rubella, Sitomegalo, sifilis dan cacar,” jelas dr Nanda.

”Kita berharap kondisi keduanya dapat membaik nantinya setelah dilakukan perawatan dan pengobatan yang akan ditangani khususnya oleh dokter spesialis anak di RSU Sultan Sulaiman. Kita juga siap memfasilitas jika nantinya harus dilakukan rujuk ke Rumah Sakit Umum lainnya.”

RSU merupakan sebagai salah satu instansi yang menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki peran sangat strategi dalam upaya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Untuk itu dihimbau kepada masyarakat daerah ini segeralah membawa pihak keluarga yang mengalami penyakit ke RSU Sultan Sulaiman sebagai tindakan perawatan dan pengobatan bagi penyakit yang diderita. “Jangan biarkan penyakit yang diderita hingga berlarut-larut. Lebih baik kita segera melakukan pencegahan daripada mengobati.”ujar dr Nanda.

Sementara mewakili Ketua PKK Sergai dr Bulan Simanungkalit M Kes menuturkan penyakit lumpuh otak merupakan kondisi terjadinya masalah pada fungsi-fungsi otak, gejala lainnya meliputi adanya gangguan pada pendengaran, hingga pendengaran kurang baik. Pengelihatan yang buruk, atau kemampuan berpikir yang cenderung lama. Akibatnya kondisi tubuh mengalami kelumpuhan.

“Penyakit yang diderita oleh Andreansyah dan Ilham ini dapat dilakukan pengobatan dengan cara medis dan terapi. Kita harap langkah ini dapat menyembuhkan derita keduanya,” ungkap dr. Bulan. (sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *