Madiun, Beritalima – Disbudpar Jatim melalui bidang Destinasi Wisata pada tanggal 20 April Tahun 2017 di Kabupaten Madiun telah menggelar kembali acara Bimbingan Masyarakat Sadar Wisata.
Ini salah satu upaya Disbudpar Jatim melakukan langkah-langkah konkrit untuk pencapaian target secara nasional di Tahun 2019 mencapai 20 juta wisawan mancanegara.
Untuk meningkatkan kesejahteraa rakyat, pemerintah perlu mengeluarkan amanat Undang-Undang NO. 10 Tahun 2009 tentang tujuan dan prinsip penyelenggaraan kepariwisataan yang banyak diarahkan pada pelestarian lingkugan, menjunjung keragaman budaya, memperdayakan masyarakat dengan tujuan akhir pada kesejahteraan rakyak.
Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Jawa Timur Dr. H. Jarianto, MSi melalui Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Widarto, SS,MM menuturkan,” Sejauh ini kita ketahui bersama, kelompok masyarakat yang sadar wisata memiliki peran dan kontribusi penting dalam pembangunan kepariwisataan di daerah.
Untuk itu kelompok masyarakat ini harus tetap didukung dan diberikan pembinaan sehingga dapat berperan lebih efektif dalam menggerakkan partisipasi masyarakat, untuk mewujudkan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di daerah.
Lebih jauh lagi Widarto mengatakan,”Pemberdayaan masyarakat dalam konteks pembangunan kepariwiataan adalah upaya penguatan dan peningkatan kapasitas peran inisiatif masyarakat sebagai salah satu pemangku kepentingan untuk dapat berpartisipasi dan berperan aktif sebagai subjek atau pelaku yang dapat melakukan mamfaat dalam pegembangan kepariwisataan secara berkelanjutan,”ujarnya dihadapan 80 peserta sadar wisata.
Sebagai informasi, pergerakan wisatawan nusantara di Jawa Timur Tahun 2016 sebanyak 54,56 juta kunjungan meningkat 6,02% dari tahun 2015 berjumlah 51,46 juta kunjungan uang yang di belanjakan Wisnus tahun 2016 mencapai 22,68 Triliun Rupiah, sedangkan uang yang dibelanjakan wisnus tahun 2016 mencapai 22,68 Triliun Rupiah.
Wisatawan mancanegara tahun 2016 sebanyak 618.536 kunjungan meningkat % dari tahun 2015 sebanyak 612.412 kunjungan, devisa yang diperoleh dari pengeluaran wisman tahun 2016 sekitar 513.84 juta USS tahun 2015 devisa sekitar 489,07 juta USS naik 51%.
Perolehan PDRB dari pariwiasata tahun 2016 sebesar 106,27 Triliun Rupiah atau memberikan kontribusi sebesar 5,73% dari total PDRB Jawa Timur sebesar 1.855,04 Trilun Rupiah.
Lanjutnya, sebagai subyek atau pelaku, masyarakat harus terlibat secara aktif dalam proses perencanaan dan pengembangan kepariwisataan, bersama-sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya baik dari pemerintah maupun swasta.
Sedangkan sebagai penerima manfaat, masyarakat diharapkan dapat memperoleh nilai manfaat ekonomi yang berarti dari pengembangan kegiatan kepariwisataan untukbersangkutan,”tutup Widarto.
Penyelenggarakan acara ini utamanya adalah untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya dukungan dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan sapta pesona (Aman, Tertib, Besih, Sajuk, Indah, Ramah dan Kenangan) guna menciptakan iklim yang kondusif di sekitar destinasi pariwisata.
Sedangkan tujuannya adalah, meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pokdarwis terhadap posisi peran dan kedudukannya dalam koteks pembangunan keparwisataan di daerahnya, juga meningkatkan kapasitas dan peran aktif pokdarwis dalam pembangunan kepariwisataan di daerahnya khususnya dalam mewujudkan sadar wisata dan sapta pesona.
Kegiatan pembinaan sadar wisata ini diikuti oleh 80 orang peserta dari berbagai unsur stakeholders pariwisata yang terdiri dari, Aparat perangkat daerah Kabupaten Madiun yang membidangi kepariwisataan, kepala desa dan aparat desa di Kabupaten Madiun yang mempunyai pokdarwis.
Pada kegiatan ini diadakan pula nara sumber untuk memberikan paparan materi terkait kegiatan peningkatan sadar wisata masing-masing antara lain, Kadisparpora Kabupaten Madiun,(Pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Daerah) Ketua Forum Pokdarwis Jatim,(Peran Pokdarwis Dalam Mewujudkan Sadar Wisata dan Sapta Pesona Destinasi Pariwisata) dan Ketua Asidewi Jatim (Strategi Pengembangan Desa Wisata). (*)