Dishub Kota Madiun Berlakukan Rekayasa Lalin

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Lebaran identik dengan mudik. Kemacetan di jalan raya seakan hal biasa kala musim ini tiba. Tak terkecuali di Kota Madiun, Jawa Timu. Menjadi kota tujuan sekaligus kota perlintasan, lalu lintas di Kota Pecel ini diprediksi bakal padat di sejumlah titik. Mulai saat arus mudik, hari H lebaran, hingga arus balik nanti.

Untuk itu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Madiun menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas. Sejumlah ruas jalan bakal dilakukan perubahan arus. Masyarakat wajib tahu agar tidak kecele saat melintas. Berikut sejumlah ruas jalan yang berubah arus selama libur lebaran.

Masyrakat yang melintas di Jalan Timor dihimbau berhati-hati. Sebab, terjadi perubahan sistem arus lalu lintas pada jalan tersebut dari sistem dua arah menjadi sistem satu arah. Selain itu, kendaraan dilarang masuk dari arah Jalan Dr. Sutomo menuju ke Jalan Bali.

Kemudian, perubahan sistem arus lalu lintas juga berlaku pada Jalan Wuni dan Jalan Delima. Kedua jalan ini menjadi jalan satu arah selama lebaran. Kendaraan juga dilarang masuk dari arah jalan Cokroaminoto menuju ke Jalan Kemiri.

Lalu kendaraan roda empat diperbolehkan masuk Jalan Hayam Wuruk dari arah Jalan Urip Sumoharjo. Hal ini dilakukan untuk mengalihkan arus kendaraan yang akan menuju ke Ponorogo agar tidak masuk Kota Madiun.

Berikutnya, diberlakukan pemisahan arus lalu lintas pada ruas Jalan Urip Sumoharjo simpang Gajah Mada. Ini untuk mengurangi kepadatan pada simpang Gajah Mada.

Pemisahan arus lalu lintas juga berlaku pada ruas Jalan Pahlawan depan Plaza Matahari. Ini untuk memisahkan arus kendaraan yang lurus dengan yang akan menuju ke Plaza Matahari.

Tak hanya itu, Jalan Panglima Sudirman depan Pasar Besar Madiun juga diberlakukan pemisahan arus lalu lintas. Hal ini untuk memisahkan arus kendaraan yang lurus dengan yang akan menuju ke Pasar Besar.

Pemisahan arus lalu lintas juga berlaku pada ruas Jalan Basuki Rahmad dan Jalan S. Parman pada simpang sebidang Kereta Api Sukosari. Ini jelas untuk mengurangi konflik dari Jalan Sri Rejeki.

Terakhir, pemisahan arus lalu lintas pada ruas Jalan Trunojoyo depan Pasar Sleko. Ini untuk mengurangi konflik dari Jalan Kapuas dan kendaraan yang ke Pasar Sleko.

‘’Rekayasa ini kami berlakukan untuk mengantisipasi meningkatnya arus lalu lintas yang menyebabkan terjadinya kepadatan dan kemacetan lalu lintas,’’ kata Kepala Dishub Kota Madiun, Ansar Rasidi.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemasangan sarana dan prasarana lalu lintas untuk mendukung rekayasa yang diberlakukan. Mulai pemasangan barrier portal dan traffic cone disejumlah titik rekayasa. Total sebanyak 75 barrier portal dan 35 traffic cone. Pengendara juga tidak dapat belok kiri langsung dari Jalan Pahlawan pada simpang tugu. Sebab, Dishub mencopot rambu belok kiri langsung tersebut.

‘’Kami juga memasang rambu himbaun untuk pemudik yang melintas di Kota Madiun serta pos pengamanan terpadu,’’ jelasnya.

Untuk itu, lanjutnya, Dishub menyiapkan 54 petugas. Mulai standby pada tiap posko hingga berpatroli. Setiap posko terdapat enam petugas yang dibagi tiga sif. Sedang, untuk patrol disiapkan delapan petugas dibagi tiga regu. Selain itu juga terdapat regu patrol mobiling sebanyak 22 personil. Sedang, petugas pemantauan CCTV sebanyak enam personil.

‘’Hati-hati saat berkendara. Sebaiknya tidak memaksanakan diri untuk lanjut jika sudah berkendara diatas 60 kilometer nonstop untuk sepeda motor,’’ himbaunya. (Kominfo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *