Diskusi Bersama Muhadjir Effendy, Bamsoet Sorot Angka PHK Selama Covid-19

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo menyoroti tingginya angka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) selama wabah pandemi virus Corona (Covid-19) melanda Indonesia sejak awal Maret lalu. Bahkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mencatat hingga awal Oktober 2020 sudah lebih 6,4 juta pekerja di PHK.

Data Kementerian Keuangan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran 2,67 juta orang sehingga sampai bulan November 2020 sja total jumlah pengangguran sudah mencapai 9,77 juta orang.  Perusahaan beralasan perampingan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berujung kepada PHK terpaksa dilakukan karena pandemi Covid-19 telah menyebabkan kelesuan geliat perekonomian yang mengakibatkan turunnya pendapatan, sementara beban pembiayaan tenaga kerja tetap konstan.

“Agar PHK tidak semakin meluas, selain dukungan Pemerintah melalui Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), perusahaan juga perlu mengoptimalisasi SDM melalui adaptasi dan peningkatan literasi teknologi,” ujar Bamsoet dalam diskusi dengan tema ‘Mengoptimalkan SDM di Tengah Pandemi Covid-19’ yang diselenggarakan Koordinator Wartawan Parlemen bersama Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Gedung Nusantara III Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/12).

Politisi senior Partai Golkar tersebut memaparkan, karena selama wabah pandemi Covid-19 interaksi SDM dibatasi, menyebabkan banyak kegiatan pekerjaan terpaksa dilaksanakan dari rumah atau melalui pemanfaatan platform digital, yang menuntut komunikasi aktif melalui pemanfaatan internet dan teknologi informasi.

Cara ini tidak menimbulkan kendala yang berarti sebab berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga kuartal II 2020, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen. “Itu artinya, ada sekitar 196,7 juta jiwa penduduk Indonesia telah dapat menggunakan akses internet,” papar Bamsoet.

Wakil rakyat dari Dapil VII Provinsi Jawa Tengah ini menekankan, langkah dan kebijakan apapun yang dilakukan untuk mengoptimalkan peran SDM pada masa pandemi Covid-19, tetap harus menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan di atas kepentingan bisnis.

Itu artinya, perlu dilakukan langkah-langkah penyesuaian. Semisal, lingkungan dan tempat kerja diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan perlindungan kesehatan yang aman, baik secara fisik maupun psikologis.  “Ini penting, karena pada masa pandemi Covid-19, kondisi psikologis masyarakat juga turut terdampak secara signifikan. Perasaan aman dan nyaman tentu menjadi salah satu kunci optimalnya kinerja SDM,” tandas pria yang lebih akrab disapa Bamsoet ini.

Karena itu, Bamsoet mengimbau mereka yang bekerja di kantor atau di rumah, agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain, tidak lupa mengaplikasikan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).  “Mengingat persebaran Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Pada beberapa hari kemarin angka penambahan jumlah kasus harian dapat mencapai lebih dari 5.000 kasus per hari,” sorot Bamsoet.

Pada kesempatan itu, Bamsoet juga menyampaikan, data per 1 Desember 2020, jumlah positif covid-19 di Indonesia tercatat 543.975 kasus. Angka kesembuhan mencapai 454.879 kasus dan angka kematian 17.081 kasus.  “Artinya masih ada kasus positif aktif sebanyak 72.015 kasus yang saat ini masih ditangani, baik melalui perawatan medis di rumah sakit atau melalui isolasi mandiri. Karenanya, kita tak boleh lengah untuk saling menjaga dan melindungi. Salah satunya dengan taat menjalankan protokol kesehatan,” demikian Bambang Soesatyo. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait