PAMEKASAN, Beritalima.com| UKK FPM FEBI IAIN Madura menggelar diskusi publik di Gedung Auditorium IAIN Madura.
Diskusi publik itu mengusung topik perihal ‘Peranan Akademisi, Praktisi dan Birokrasi Dalam Mewujudkan Sertifikasi Halal di Kabupaten Pamekasan’.
Ada empat pemateri yang dihadirkan UKK FPM FEBI IAIN Madura dalam diskusi publik kali ini.
Di antaranya, Ach Baiquni (Dosen FEBI IAIN Madura), Hajar (Ketua Umum PD MES Sumenep), Achmad Musleh (Satgas Pelayanan Sertifikasi Halal Daerah), dan Slaman (Pengelola Kopi Mangrove dan Wisata Mangrove).
Ketua Pelaksana Acara Diskusi Publik, Mohammad Irfan menyampaikan, digelarnya diskusi publik ini bermula dari banyaknya potensi produk usaha yang dimiliki oleh anggota UKK FPM FEBI IAIN Madura.
Beberapa produk usaha itu sebelumnya telah banyak diikutkan dalam ajang perlombaan tingkat regional hingga nasional.
Namun sebagian produk usaha tersebut masih ada yang belum tersersifikasi halal.
“Nanti produk apa pun yang dibuat oleh anggota UKK FPM FEBI IAIN Madura akan kami fasilitasi untuk dibuatkan sertifikasi halal,” kata Mohammad Irfan, Kamis (2/6/2022).
Menurut mahasiswa yang akrab disapa Irfan itu, bila produk usaha milik anggota UKK FPM IAIN Madura sudah sertifikasi halal, mereka dalam memasarkan produk usahanya akan lebih percaya diri dan juga dianggap legal oleh masyarakat.
Hingga saat ini, anggota UKK FPM FEBI IAIN Madura banyak membuat produk usaha UMKM.
Meliputi produk minuman, keripik dari jagung, dan mie instan yang terbuat dari rumput laut.
Namun semua produk itu belum tersersifikasi halal.
“Melalui acara diskusi publik ini, kami bisa membantu menjadi fasilitator untuk diuruskan sertifikasi halalnya,” ujar Irfan.
Ia mengaku bersyukur IAIN Madura tahun 2022 ini berencana akan membuat Gedung Halal Center.
Akan hadirnya Gedung Halal Center itu seiring dengan keinginan UKK FPM FEBI IAIN Madura yang ingin memberikan pelayanan dalam pembuatan sertifikasi halal.
“Adanya Gedung Halal Center ini akan jadi wadah bagi kami untuk membuat sertifikasi halal terhadap produk usaha yang dibuat oleh mahasiswa IAIN Madura dan anggota UKK FPM FEBI IAIN Madura,” inginnya.
Irfan juga berharap, setelah mahasiswa IAIN Madura dan anggota UKK FPM FEBI IAIN Madura mengikuti diskusi publik itu bisa lebih semangat lagi membuat produk usaha yang memanfaatkan potensi lokal serta bisa mencetuskan inovasi produk baru.
Mahasiswa Prodi Akuntansi Syariah ini juga berkeinginan produk usaha yang nantinya dicetuskan oleh mahasiswa IAIN Madura bisa menjadi tolok ukur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pamekasan.
“Kami juga berharap mahasiswa IAIN Madura dan anggota UKK FPM FEBI IAIN Madura bisa membuat produk berkualitas lagi dan bisa mengangkat nama baik IAIN Madura,” harapnya.
Sementara itu, Abd Rohman Alkhadifi, Ketua Umum UKK FPM FEBI IAIN Madura menjelaskan, digelarnya acara diskusi publik itu sebagai momentum memperingati hari lahir UKK FPM FEBI IAIN Madura yang ke 5 tahun.
Kata dia, dalam acara diskusi publik itu pihaknya mengusung konsep peran pemuda yang sangat visioner dalam membantu stakeholder di Kabupaten Pamekasan.
“Ada beberapa rentetan agenda lain, seperti seminar nasional, bazar, diskusi publik, perlombaan dan nantinya di penutup acara ada malam inagurasi,” kata Abd Rohman Alkhadifi.
Usai acara ini digelar, pihaknya menginginkan masyarakat Pamekasan dan mahasiswa IAIN Madura bisa terbantu mengenai pengurusan sertifikasi halal produk usahanya dan mempermudah dalam pembuatannya.
Lain dari hal itu, pihaknya ingin menjalin kolaborasi dan bersinergi dengan Pemkab Pamekasan dan Halal Center IAIN Madura dalam pengurusan sertifikasi halal sebuah produk usaha
“Kami nanti sebagai mediator dalam pembuatan sertifikasi halal sebuah produk,” jelasnya.
Menurut Abd Rohman Alkhadifi, mahasiswa IAIN Madura yang memiliki produk baru berupa UMKM dan produk lainnya bisa pihaknya bantu dalam pengurusan sertifikasi halalnya.
Pengamatan dia, di kampus IAIN Madura banyak mahasiswa yang memiliki produk usaha yang siap jual baik melalui pemasaran online mau pun offline.
Namun sebagian produk yang dimiliki mahasiswa IAIN Madura itu belum tersertifikasi halal.
“Kami juga membuka stand bazar sebagai pendorong bagi mahasiswa yang ingin mengurus sertifikasi halal produk usahanya. Selain itu, kami juga sembari sosialisasi kepada Mahasiswa IAIN Madura bahwa membuat sertifikasi halal itu mudah,” tutupnya.(An)
.