Sumenep, beritaLima – Untuk mewujudkan program kunjungan Wisata yang lebih dikenal dengan Visit Sumenep 2018, Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora ) kabupaten Sumenep terus merancang sejumlah pengembangan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Sumenep.
Kabid Pariwisata Disparbudpora kabupaten Sumenep, Achmad Khalili kepada media menyampaikan, Dalam program Visit 2018, pemerintah lebih mengedepankan wisata bahari, seperti Pulau Gili Labak, Pulau Gili Iyang.
“Dalam Visit 2018 ini, kami fokus pada wisata bahari. Sebab, Sumenep memiliki wisata bahari yang cukup menarik. Bahkan, dari hasil kajian Jawa Timur maupun Kajian Nasional, memang bahari. Salah satu yang sudah mulai dikenal yaitu Wisata Pulau Gili Labak dan pulau oksigen Gili Iyang, ” kata Kabid Pariwisata Achmad Khalili pada Rabu siang (18/ 07/ 2017).
Sehingga, sambung dia, pihaknya lebih memprioritaskan wisata bahari. “Bahkan, untuk mengembangkan kami juga menggandeng pihak investor, ” tuturnya.
Ditanya soal wisata religi, Khalili mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Disparbudpora berusaha lebih bersinergi dengan pengurus maupun pengelola sejumlah lokasi yang selama ini dikenal sebagai tempat wisata religi guna peningkatan pelayanan kepada pengunjung.
Selain itu, sejumlah bangunan tua milik PT Garam yang berada di Kecamatan Kalianget akan diformat sebagai lokasi wisata kota tua.
“Perencanaan bangunan tua milik PT Garam sebagai lokasi wisata kota tua itu, karena Kalianget merupakan jalur yang akan dilewati para pengunjung wisata religi ketika akan ke Asta Sayyid Yusuf. “Kami akan berusaha menjadikannya sebagai satu paket,” kata Khalili.
Sementara Wisata religi di Kabupaten Sumenep yang banyak dikunjungi Wisatawan dan Peziarah di antaranya Asta Tinggi, Masjid Jamik, Asta Jokotole, Asta Sayyid Yusuf, Pangeran Baragung, Gua Payudan, Pangeran Mandaraga.
(An)
