Dispertakab Jombang Berikan Bimtek Kepada Produsen Pupuk Bokashi

  • Whatsapp

Jombang | beritalima.com – Dalam pengabdian kepada masyarakat, Universitas KH. A. Wahab Hasbullah (Unwaha) bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Jombang dalam rangka bimbingan teknis (Bimtek) kepada kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) untuk pembuatan pupuk bokashi.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten (Dispertakab) Jombang, Ir. Much Rony, MM menyatakan bahwa pupuk organik atau Bokashi untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan memberikan pemberdayaan kepada kelompok tani maupun yang tergabung dalam gapoktan untuk membuat pupuk tersebut.

Urgensi berikutnya kata Rony, ketika kebijakan ini sudah diluncurkan, Disperta memiliki dana yang dititipkan melalui program berkarakter dan berdaya saing (berkadang). Disperta akan membeli pupuk organik yang ada di masyarakat setempat.

“Kami selaku dinas teknis umumnya melakukan pembinaan pada produk – produk yang nanti panjenengan jual terutama temen – teman produsen bokashi, bagaimana produk yang dihasilkan,” tandasnya.

Lanjut Kadisperta, bagaimana produk yang dihasilkan, setidaknya memenuhi standar yang ditetapkan. Sambungnya, anggaran yang dianggarkan dana berkadang ini cukup untuk membeli bokashi dengan standar yang berkualitas.

“Nah disinilah urgensinya karena di dalam petunjuk teknis yang ada, teman – teman penyuluh akan mendampingi proses pembuatan termasuk pengalokasiannya,” tandasnya.

Hingga pada hari itu ungkapnya, menghadirkan penyuluh dan kelompok petani termasuk produsen bokashi untuk bersama – sama menyimak dari paparan yang disampaikan oleh Dr. Husein pada bimtek ini, bagaimana produk bokashi yang dihasilkan dengan pendampingan ini memiliki standar yang berkualitas.

“Dr. Husein ini memiliki sertifikasi, selalu kompeten sebagai asesor organik. Sebenarnya tahun 2008 sudah mencanangkan program – program ini di Kabupaten Jombang,” terangnya.

Para produsen ini diterangkan Rony, merupakan binaan Dispertakab Jombang sejak tahun 2008 – 2014 namun kemudian tetap mencari alternatif kegiatan – kegiatan untuk membendung laju degradasi kesuburan tanah.

“Saya tidak ingin mengatakan bahwa pupuk kimia saat ini tidak digunakan, tapi tetap digunakan,” tegasnya.

Masih ditegaskan Rony, satu sisi dalam keberlanjutan proses untuk memulihkan degradasi kerusakan tanah harus ada upaya untuk mengembalikan kesuburan tanah, salah satunya penggunaan pupuk bokashi.

“Kedepan subsidi untuk pupuk kimia dikurangi, nah urgensitas ini kita satukan untuk kebersamaan dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten, dari Unwaha memberi fasilitas dan pendampingan dari LPPM Unwaha,” jelasnya.

Dari kesiapan Dispertakab Jombang bersama teman teman penyuluh kata Rony, menurutnya suatu bentuk harmonisasi dan sinergitas. Dan mengharap program yang diluncurkan Bupati Jombang melalui program berkadang ini bisa dilaksanakan dengan baik.

Lanjutnya Bimtek tersebut dibuka oleh Plt. Rektor Unwaha, DR. H. Mohammad Fatchulloh M. Pd. I, hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Rektor I Bidang Kerjasama, Dr. H. Muhidin Zainul Arifin, Dekan Fakultas Pertanian Dr. Zulfikar.

Sebelumnya dikatakan Plt. Rektor Unwaha dalam Bimtek tersebut dikawal oleh dosen yang mencermati dan menekuni bidang pertanian, salah satunya Zulfikar yang pernah ke Jepang dan mendapat paten sensor untuk mengamati tanah – tanah yang tidak subur.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait