SURABAYA, beritalima.com – Pemilihan Walikota dan Wakikota Surabaya tak lama lagi akan segera digelar, tepatnya pada hari rabu, 23 september 2020 mendatang.
Rencananya,KPU Secara serentak akan menyelenggarakan secara serentak pesta demokrasi lima tahunan ini bagi warga kota ini, bersamaan dengan pilkada di 19 kabupaten/kota lain di provinsi Jatim itu.
Bagi seorang kandidat, harus memiliki Modal Popularitas, Modal Elektabilitas, Modal Akseptabilitas dan terutama juga modal finansial, yang diperlukan untuk mengikuti setiap tahapan-tahapan Pelaksanaan pilwali tersebut.
Bahkan sudah jadi rahasia umum dan telah di konsumsi publik, bahwa bagi serang kandidat yang akan maju sebagai kontestas dalam pilwali Surabaya membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Salah satu kandidat cawawali yang maju lewat PDI P, Lia Istifhamah tak membantah soal adanya modal politik dalam berproses di kontestasi mencari suksesor Risma yang akan purna di Tahun 2021 itu.
Saat Ditemui oleh awak media usai menghadiri acara menyambut kedatangan Gubernur Jatim, Khofifah dari menunaikan ibadah umroh itu, di Jemursari Surabaya, Rabu (08/01/2020), Ning Lia, begitu akrab Ia disapa, mengatakan, “Saya tidak menafikan cost politic wajib ada dalam setiap proses politik. Namun disini saya tekankan politik adalah suatu proses ya ?”, tegasnya.
Aktivis NU Milelnial ini, menambahkan, “(Dan) Bukan persaingan tidak sehat yang sifatnya saling ingin nggunggungi, saling mengunggulkan sepihak, dan menunjukkan klaim paling mampu, terutama soal cost politic”, tandasnya.
Ditanya soal bagaimana selama ini, Ia berproses dalam pilwali, Ning Lia, mengungkapkan, “Mengalir seperti air, dan Terbukti bisa terus berjalan dengan baik”, bebernya.
Ketua Perempuan Tani HKTI Jatim ini, bersyukur atas dukungan dari keluarga, relawan dan masyarakat Surabaya.
“Saya bersyukur selama ini bisa berproses dan ini (Proses) semua berjalan karena gotong royong. Saya tidak sendiri, ada keluarga, ada relawan, teman, jadi apapun kalau gotong royong insya Allah bisa diatasi. Terhitung 6 bulan lebih saya sudah berproses dan insya Allah saya yakin bisa tetap berproses hingga saat pengamanan suara di hari H Pilwali nanti”, urainya.
Disinggung soal Rekomendasi dari PDI P kepadanya, Arek Asli Wonocolo Surabaya ini, menyatakan Optimis.
“Haqqul yakin, kalau sudah Kun fayakun, bismillah rekom tidak akan lepas dari kami”, jelas Ning Lia dan diamini oleh para relawan pendukungnya yang ikut mendampinginya.
Berbicara Soal Relawan saksi nol rupiah Surabaya, Semifinalis Ning Surabaya 2005 ini, menjelaskan, “Alhamdulillah sampai sekarang itu (Relawan Saksi Nol Rupiah Surabaya) masih eksis, bahkan telah terbentuk hingga tingkat kecamatan”, ulasnya.
“Jadi keberadaan relawan yang telah deklarasi di hotel quds royal Surabaya dan bertapatan dengan peringatan hari ibu lalu, sama sekali tidak fiktif”, terangnya.
“Bagi saya, dan siapapun yang pernah terjun ke politik, pasti menyadari bahwa kekuatan relawan adalah modal yang sangat penting, bahkan sangat mahal artinya”, pungkas Ning Lia.
Hasil pantauan potretjatimdaily.com, acara deklarasi dukungan oleh 38 organ relawan kepada Ning Lia sekaligus, pembentukan relawan saksi nol rupiah surabaya, diselenggarakan di hotel Qus Royal Surabaya, Minggu (22/12/2019) lalu.
Adapun, Ke-38 Komunitas Relawan yang hadir dalam acara bertajuk “Temu Relawan (Teras) Ning Lia, menyongsong Surabaya 2020 tersebut, antara lain : Relawan BagusS Bersatu, Relawan Militan, Relawan Surabaya Ceria, Relawan Surabaya Berlian, Relawan Surabaya muLIA, Relawan Sahabat K1P Surabaya dan Relawan Sahabat Ceria, Relawan AlMatuRa, Relawan Arek Balapan, Relawan Barisan Perjuangan, Relawan INS Online, Relawan ISC, Relawan PAS, Relawan OPSI for LIA, Relawan RAB, Relawan KPRI, Relawan GPBS, Relawan Multikultur, Relawan FIBER Jatim, Relawan SANI, Relawan Saksi Nol Rupiah, Relawan Bugis Makasar, Relawan KBRS, Relawan Fordiva, Kampung Markisa Surabaya, Relawan UKM Surabaya, SPEKAL Surabaya, Komunitas Vespa Arek Surabaya, Relawan KBRS, Relawan TARA Jatim, Sahabat daeng Beta untuk Ning Lia, Relawan TPJB, Relawan RR 77 Surabaya, TIM Adbulo Sibatang Ning Lia dan sebagainya.