Dja’far: Banyak Pertambangan di Madura Tidak Dinikmati Masyarakat Lokal

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Wakil rakyat dari Dapil XI Provinsi Jawa Timur, Dja’far Shodiq mengkritisi banyaknya aktivitas pertambangan di Pulau Madura tidak dapat dinikmiati masyarakat di Pulau Penghasil Garam itu.

Padahal, ungkap putra Madura kelahiran Sampang, 20 Juni 1968 tersebut, pertambangan di berbagai wilayah di Indonesia sudah berlangsung bertahun-tahun.

Parahnya lagi, kata laki-laki berbintang Gemini ini, aktivitas pertambangan bukan hanya tidak dapat dinikmati putra daerah setempat tetapi juga tidak melibatkan masyarakat lokal. Akibatnya, masih banyak masyarakat Madura miskin.

“Aktivitas pertambangan hilir tidak berada di Madura. Ini menyinggung kami masyarakat Madura. Apa masyarakat Madura tidak dipercaya dan dianggap rakyat kelas bawah,” kata Dja’far dengan nada bertanya.

Wakil rakyat dari Pompes Sebaneh Bangkalan itu mencontohkan kegiatan pipa gulungan yang eksplorasinya di Sumenep. Namun, pipanya keluar di daerah lain. Begitupun dengan kegiatan pertambangan yang berlangsung di Sampang, pipanisasinya berada di Pasuruan.

Hal itulah yang dinilainya tidak berdampak terhadap masyarakat Madura.
“Kegiatan migas di Jawa Timur 60 persennya di 4 kabupaten di Madura. Alangkah naifnya kalau masyarakat kami hasil buminya diambil, tapi masyarakatnya tidak menikmati apa-apa dari hilir, alias masih miskin,” kata Dja’far.

Lebih jauh disebutkan, hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi di Pulau Kambing, Madura yang masyarakatnya banyak menderita lepra. Dari kondisi itu bahkan setiap Gubernur Jawa Timur otomatis akan menjadi Ketua Asosiasi Penyakit Lepra Nasional. Sayangnya, kenyataan tersebut tidak berdampak pada penderita lepra di daerah tersebut.

Dalam arti, jelas Dja’far, tidak ada penanganan apa-apa yang dilakukan untuk penderita lepra di daerah tersebut. Dari sana tak salah jika kemudian masyarakat Madura meminta daerah tersebut menjadi provinsi sendiri, yakni Provinsi Madura. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *