DKP – TP PKK Kabupaten Madiun Gelar Pelatihan Olahan Pangan Lokal

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Kegiatan Bhakti Sosial Terpadu (BST) yang dilaksanakan Pemkab Madiun, Jawa Timur, di Desa Klitik Kecamatan Wonoasri, dimanfaatkan oleh Dinas Ketahanan Pangan (DKP) bekerjasama dengan TP PKK, menggelar pelatihan olahan pangan lokal, Kamis 11 Juli 2019.

Menurut Kepala Bidang Konsumi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun, Ir. Sus Mardiyanti, kegiatan ini bekerjasama dengan PKK, khususnya Pokja III.

“Jadi potensi yang ada di desa ini (pangan lokal) seperti umbi-umbian dan kacang hijau, kita olah menjadi produk yang lebih bermanfaat yang berbasis B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman-red).
Harapan kami, setelah pelatihan ini minimal bisa untuk konsumi keluarga maupun ketika waktu arisan misalnya, sudah bisa menyajikan pangan dari kebun sendiri, buatan sendiri, sehingga lebih aman,” terang Sus.

Kedua, lanjutnya, agar ekonomi produktif bisa muncul dari desa setempat. “Kalau yang saat ini, sesuai permintaan desa, dari DKP memberikan pelatihan dua resep. Yaitu bronis singkong dan bakpia kacang hijau. Kalau dari PKK, minuman segar,” tutur perempuan yang lemah lembut ini.

Sementara itu terkait bazar, paparnya, sesuai potensi desa masing-masing. “Produk olahannya apa, kita tampilkan untuk menyemarakkan kegiatan (BST) ini.
Kalau dari sini khan bisa disempurnakan. Produksinya apa yang ada di desa. Mungkin kurang kemasannya, kita bisa kordinasi dengan Indag,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Madiun, Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami, mengatakan, pihaknya menekankan untuk pembuatannya berbahan lokal.

“Kita mengutamakan produk lokal. Ini di Wonoasri yang banyak ketela, kacang hijau. Saya memang menekankan pentingnya pemanfaatan pekarangan. Manfaatkan lahan pekarangan,” tutur Ny. Penta Lianawati Ahmad Dawami, yang juga istri Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami.

Kalau berbahan lokal, lanjutnya, biaya olahan bisa ditekan ekonomis. “Kalau memang sudah lebih, kita manfaatkan jangan sampai mencari dari luar. Contoh ketela untuk tape. Ini terobosan, bisa mempunyai nilai tambah,” pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti semua dari desa PKK Pokja III dan KWT dari seluruh desa di Kecamatan Wonoasri. Sedangkan yang diolah, sesuai potensi desa masing-masing. (Ajay/Dibyo).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *