MADIUN, beritalima.com- Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menggelar kegiatan penanganan kerawanan pangan kewenangan Kabupaten/Kota tahun 2022.
Kegiatan tersebut, terkait dengan stunting yang sudah menjadi isu nasional. Pasalnya, stunting merupakan kondisi kurang gizi kronis yang disebabkan oleh minimnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan pertumbuhan bagi anak.
Gangguan pertumbuhan yang dimaksud ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya. Disamping itu, perkembangan otak menjadi lebih lambat dari standar anak-anak seusianya.
Hasil ini mempengaruhi prestasi, produktifitas serta kreatifitas anak di sekolah. Pada akhirnya, stunting menjadi ancaman utama bagi kualitas manusia atau masyarakat yang dapat menurunkan daya saing.
Dengan diterbitkannya SK Bupati Nomor : 188.45/341/KPTS/402.013/2022 tentang Penetapan Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2023 di Kabupaten Madiun, maka DKPP Kabupaten Madiun mengadakan kegiatan Kerawanan Pangan Kewenangan Kabupaten/Kota bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, melaksanakan pembinaan secara terpadu dan terintegrasi di empat lokasi berbeda.
Adapun pelaksanaan penyuluhan Ketahanan Pangan Keluarga dan Penyaluran Bantuan Pangan Sehat di empat lokasi, dilaksanakan selama empat hari dengan keseluruhan sejumlah 80 orang yang terdiri dari 25 calon pengantin dan 55 ibu hamil.
Untuk kegiatan hari pertama, dilaksanakan di desa Mojopurno, Catering Mekarsari Jalan Mojoarum No. 20 kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, berjumlah 20 orang, Senin (25/7/2022), lalu.
Hari kedua dilaksanakan di RM Srititi , Jalan Suroloyo, desa Wayut kecamatan Jiwan, dengan peserta sebanyak 20 orang. Selanjutnya di Kali Catur, dengan peserta 20 orang, dan hari ke empat di Aula Martindo, desa Palur kecamatan Kebonsari, dengan peserta 20 orang.
Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan DKPP Kabupaten Madiun, Tjahyo Sukmono Djati,mengatakan, pembinaan ini untuk memberikan pemahaman dan kesadaran kepada calon pengantin dan ibu hamil.
“Kami juga memberi pemahaman agar memperhatikan asupan gizi yang seimbang dan aman, meliputi karbohidrat, protein, lemak dan vitamin, sehingga akan mencegah terjadinya stunting pada anak,” tutur Tjahyo.
Disamping melakukan pembinaan, lanjutnya, DKPP juga memberikan stimulan berupa bantuan pangan sehat. Diantaranya keju, margarine, biskuit, chiken nugget, telur, susu dan kacang hijau.
Tidak hanya memberikan pembinaan dan stimulan berupa bantuan pangan sehat saja, DKPP beserta bidan dan ahli gizi dari Puskesmas di empat lokasi tersebut secara bersama-sama akan melakukan monitoring terkait perkembangan peserta, khususnya ibu hamil.
“Itulah salah satu bentuk perhatian dan aksi konkrit dari pemerintah terkait penanganan stunting di Kabupaten Madiun,” tandasnya.
“Khusus untuk bantuan pangan sehat berupa telur dan kacang hijau, diambilkan dari peternak dan petani di wilayah Kabupaten Madiun. Sehingga hal itu dapat membantu pendapatan mereka,” pungkasnya. (Ben/editor Dibyo).
Ket. Foto: Tjahyo Sukmono Jati (kiri) atas.