DLH Tulungagung Komitmen Mempertahankan Sumber Air

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, berkomitmen untuk mempertahankan dan mengembalikan sumber mata air. Pasalnya, sumber mata air merupakan kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Termasuk manusia yang bersifat tidak tergantikan. Sehingga keberadaannya perlu terus dijaga dan dilestarikan. Apalagi, keberdaan sumber mata air di Kabupaten Tulungagung, saat ini sangat turun drastis. Baik dari kuantitas maupun kualitasnya.

Menurut Kepala DLH Kabupaten Tulungagung melalui Kabid Tata Lingkungan, M. Makrus Manan, data terakhir hasil identifikasi dan inventarisasi sumber mata air tahun 2018, jumlah sumber air hanya 196 titik, dari sekitar 2000 an di tahun 1998.

“Penurunan jumlah ini menjadi keprihatinan dan kekawatiran Pemkab terhadap daya dukung air untuk pemenuhan air warga. Untuk itu, upaya pelestarian dan pengembalian sumber air menjadi komitmen DLH. Pelestarian sumber air ini bertujuan untuk menjaga agar manfaat ekologis dan ekonomisnya berlangsung secara terus menerus,” terang M. Makrus Manan.

Saat ini, lanjutnya, Kabupaten Tulungagung mempunyai potensi daerah yang rawan air. Faktor yang mempengaruhi penurunan jumlah sumber mata air menurun drastis ini adalah illegal logging dan perambahan hutan. Khusunya sumber air yang berada di kawasan hutan. Bila sumber air berada lokasi tanah milik perorangan atau hak milik dari penduduk, biasanya akan mengalami permasalahan penebangan pohon dari pemilik tanah karena kayu memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

“Keadaan ini membutuhkan penanganan segera dan berkelanjutan dari Pemkab Tulungagung dengan melibatkan para pihak. Terutama masyarakat di sekitarnya,” tuturnya.

Untuk diketahui, pengelolaan daerah sekitar mata air telah ditegaskan dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Tulungagung Nomor 10 Tahun 2012 tentang Perlindungan Mata Air. Disitu dijelaskan, perlindungan mata air meliputi perlindungan di kawasan sekitar mata air yang meliputi area sekurang-kurangnya dengan jari-jari 200 meter di sekitar mata air. Memperhatikan kondisi tersebut, dibutuhkan upaya sungguh-sungguh dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga dan memelihara bahkan meningkatkan kondisi dan potensi sumber mata air yang ada dengan pengelolaan dan konservasi area sekitar mata air.

Penanganan Sumber mata air dalam bentuk rehabilitasi daerah tangkapan iir (catchment area), bebernya, akan dilaksanakan dengan memperhatikan berbagai hal. Diantaranya adalah kondisi sekitar sumber mata air dan kebutuhan masyarakat sekitar sehingga skema dan jenis tanamannya akan disesuaikan untuk memberi manfaat berupa nilai ekologis dan ekonomis dari keberadaan kegiatan tersebut.

Sementara itu dalam rangka mempertahankan sumber air, DLH mengadakan sosialisasi pengelolaan sumber air yang dilaksanakan di Desa Sidem dan Blendis, Kecamatan Gondang. Pasalnya, di Desa Sidem, terdapat sumber air yang perlu dilestarikan. Yaitu Embung Jimbar dan sumber air Totokan. Begitu juga di Desa Blendis, terdapat Embung Blendis dan sumber mata air Branjang.

Sosialisasi yang diikuti sekitar 30 warga yang berdomilisi di sekitar sumber air ini, bertujuan untuk memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat tentang pentingnya sumber air terhadap kehidupan dan bagaimana cara mempertahakan dan mengelola sumber mata air dengan baik.

“Kegiatan ini hanya terbatas pada sosialisasi. Tapi DLH juga memberikan bantuan berupa bibit tanaman untuk ditanam di ceatment area sumber mata air yang ada. Kalau tanaman yang kita berikan, yakni tanaman buah buahan dan tanaman pengikat air. Seperti alpokat, durian, jambu, kelengkeng, mangga, beringin dan aren,” tandasnya.

Penanaman tanaman yang berfungsi sebagai pengikat air ini, bertujuan untuk dapat mempertahankan kualitas dari sumber mata air.

“DLH juga berkomitmen untuk terus berupaya dalam melestarikan sumber sumber mata air yang ada dan mengembalikan sumber sumber mata air yang hilang,” pungkasnya. (Edi).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *