Wibisono: Apresiasi Pernyataan Menhan, Terkait Tuduhan Makar Purnawirawan Jendral

  • Whatsapp

Jakarta, Aroma kerusuhan 22 Mei 2019 belum juga redah banyak polimik bermunculan. Dalam rilis yang kami redaksi terima pernyatan Menhan terkait tuduhan makar kepada jenderal (Purn) sebagian kalangan menilai ada perbedaan pandang dikalangan elit.

Dalam Sepekan ini kita di suguhkan berita penangkapan Purnawirawan jendral dengan tuduhan Makar Dan Penyelundupan senjata,serta berita adanya ancaman Pembunuhan beberapa pejabat tinggi negara, “Saya prihatin dan meragukan tuduhan tersebut”, kata Pengamat militer dan Pembina LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) Wibisono,SH,MH menjawab pertanyaan wartawan di media dijakarta (31/5/2019)

Menurutnya, Tuduhan makar para purnawairawan Jendral itu sangat serius, dan jangan di anggap main main,Pertaruhan kredibilitas aparat hukum dan kinerja kepolisian sangat disorot oleh masyarakat dan dunia internasional. “Saya sependapat dengan Menhan Ryamizard Ryacudu yang ragu atas tuduhan tuduhan itu”, kata Wibi

Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu mengaku sedih atas kasus dugaan makar yang menjerat sejumlah purnawirawan TNI.

Hal ini disampaikan Ryamizard merespon kasus makar yang menjerat mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko dan mantan Kepala Staf Kostrad TNI AD Mayjen (Purn) Kivlan Zen. Keduanya kini berstatus tersangka dan ditahan di Rutan POM Guntur.

Ryamizard yang juga Mantan Kepala Staf TNI AD itu menyayangkan hal ini terjadi. Sebab, menurut Ryamizard, para koleganya itu merupakan tokoh-tokoh yang sudah teruji puluhan tahun mengabdi kepada bangsa dan negara.

“Terus terang saja di sana yang diperiksa banyak yang purnawirawan, itu senior saya, ada adik-adik angkatan saya. Sebagai sama-sama purnawirawan, sebetulnya saya melihat ini tidak baik, ini tidak boleh terjadi, kenapa bisa begitu?. Jangan menghilangkan image. Mereka-mereka itu sudah berpuluh-puluh tahun mengabdi kepada bangsa dan negara,” kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (30/5/2019).

Ryamizard juga berharap kasus yang dihadapi para purnawirawan itu tidak menodai citra militer. Menurut Ryamizard, para purnawirawan itu merupakan sisa tokoh militer dari banyaknya para prajurit yang gugur saat bertugas di TNI. “Banyak teman kita gugur di Aceh, Papua, terutama di Timor Timur. Nah (purnawirawan) ini sisa-sisa yang belum gugur ini, kenapa jadi (terjerat makar) begitu? Kalau boleh dikatakan sedih, sedih saya. Bagi saya, tidak ada 01, 02,” ujar dia.

Selanjutnya Ryamizard menegaskan, pernyataan ini disampaikan bukan dalam rangka membela kubu 01 atau 02. Dia mengaku selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya.

“Menyikapi situasi nasional saat ini, perlu saya tegaskan bahwa saya adalah sebagai Menteri Pertahanan, akan selalu berfikir positif dan berdiri di atas semua pihak atau anak bangsa,” ujarnya.

Dia juga menyoroti kondisi bangsa Indonesia saat ini. Menurut Ryamizard, pesta demokrasi yang sudah berakhir seharusnya disertai dengan upaya rekonsiliasi. Segala upaya yang ditempuh harus berdasarkan konstitusi.

Terkait kasus makar yang disinggung Ryamizard, setidaknya ada dua mantan elite TNI yang terbelit proses hukum yakni mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko dan mantan Kepala Staf Kostrad TNI AD Mayjen (Purn) Kivlan Zen, ujar Wibi

Saya menilai Polisi dalam menetapkan Soenarko sebagai tersangka kepemilikan senjata api,sedangkan Kivlan Zen menjadi tersangka kepemilikan senjata api dan kasus dugaan makar sangat gegabah, dan terkesan buru buru,saya sangat mengenal sosok Mayjen Soenarko, sepanjang hidupnya yang mengabdi di kopasus dan 9x bertugas di operasi tempur,rasa rasanya tidak masuk akal kalo beliau terlibat penyelundupan senjata untuk membuat kerusuhan 21-22 Mei 2019,dan Mayjen Kivlan Zein yang memang terkenal anti PKI (komunis), paparnya.

Saya berharap polisi bekerja profesional dan berdasarkan fakta dan bukti bukti yang ada,jangan sampe dikemudian hari ada kesalahan prosedur dan lain lain,tentunya akan mencoreng Citra Aparat berbaju coklat ini, Pungkas Wibisono (***)

Pengamat militer dan Pembina LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara) Wibisono,SH,MH

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *