Oleh :
DR.dr.Robert Arjuna FEAS*
Dewasa ini di era pandemi selalu mendengar istilah sakit Pneumonia dari hasil rontzen foto paru? Apa itu Pneumonia!
Si Iwan sakit covid berat dan batuk keras tanpa dahak setelah difoto paru dikenal sakit Pneumonia? Bu Yetty terkena covid yang sedang dirawat di RS umum dr Sutomo Medan disebut sakit Pneunomia . Wak Zainuddin kena covid batuk tak berhenti juga divonis Pneumonia, jadi apa itu Pneumonia?
Paru-paru adalah pusat dari sistem pernapasan manusia. Peranan paru-paru sangat vital bagi manusia. Menjaga kesehatan paru-paru bukan hanya sekedar berolahraga atau mengonsumsi makanan sehat saja.Menghindari paparan asap rokok atau membersihkan lingkungan menjadi salah satu cara menjaga kesehatan paru. Jangan sampai paru mengalami gangguan kesehatan akibat infeksi yang dikenal sebagai pneumonia.
APA ITU PNEUMONIA
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Ada berbagai penyebab yang membuat paru-paru mengalami infeksi, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur. Jika tidak diatasi dengan tepat, pneumonia dapat memicu komplikasi, seperti infeksi aliran darah, abses paru, hingga efusi pleura. Kenali gejala dari pneumonia agar kamu dapat mengatasi kondisi ini dengan lebih dini!
Pneumonia juga dikenal dengan istilah paru-paru basah. Pada kondisi ini, infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru. Akibatnya, alveoli bisa dipenuhi cairan atau nanah sehingga menyebabkan penderitanya sulit bernapas.
Pneumonia adalah peradangan pada satu atau kedua paru. Penyakit ini menyebabkan penumpukan cairan atau nanah dalam kantong udara kecil di paru-paru (alveolus).Adanya cairan atau nanah tersebut kemudian memicu gejala pneumonia berupa batuk berdahak, demam, menggigil, dan kesulitan bernapas.Baru-baru ini, pneumonia juga menjadi topik hangat di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, pneumonia menjadi salah satu komplikasi infeksi virus corona yang dapat mengancam nyawa penderitanya.Selain disebabkan oleh infeksi virus, pneumonia juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri dan jamur.
Bila ada benda asing (cairan maupun zat kimia) yang terhirup masuk ke dalam paru, seseorang pun dapat mengalami pneumonia.Pneumonia dapat menimbulkan komplikasi serius, terutama apabila dialami oleh lansia di atas 65 tahun, anak-anak berusia dua tahun ke bawah, dan orang yang menderita penyakit lain atau memiliki sistem imun lemah.
TANDA – GEJALA PNEUMONIA
1. Batuk berdahak.
2. Demam, berkeringat, dan terkadang disertai kondisi menggigil.
3. Napas yang menjadi lebih pendek.
4. Rasa nyeri pada bagian dada yang terasa semakin memburuk saat kamu menarik napas atau batuk.
5. Kehilangan nafsu makan, tidak memiliki energi, hingga kelelahan terus-menerus.
6. Mual dan muntah.
7. Rasa kebingungan.
8. Sakit kepala.
9. Nyeri dada saat menarik napas atau batuk
10. Batuk dan pilek yang berlangsung terus-menerus atau makin memburuk
11. Kebingungan atau perubahan perilaku, terutama pada pengidap berusia di atas 65 tahun)
12. Khusus pada orang berusia di atas 65 tahun atau yang memiliki sistem imun lemah, demam akibat pneumonia
Pneumonia adalah radang pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi. Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, ataupun jamur. Umumnya, pneumonia terjadi saat kuman yang masuk ke dalam saluran pernapasan mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan akhirnya menyebabkan infeksi.Pneumonia juga bisa dipicu oleh masuknya bahan atau zat tertentu ke dalam paru-paru (aspirasi paru) yang selanjutnya mencetuskan peradangan dan infeksi. Kondisi ini disebut juga dengan pneumonia aspirasi.Selain itu, pneumonia juga bisa dipicu oleh sumbatan saluran napas akibat tumor atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK). Kondisi ini bisa menyebabkan berkembangnya bakteri di paru-paru.
PENYEBAB AKIBAT KUMAN
1. Pneumonia akibat bakteri
2. Pneumonia akibat virus
3. Pneumonia akibat jamur
PNEUMONIA AKIBAT TEMPAT TERJADINYA:
1. Community-acquired pneumonia, yaitu jenis pneumonia yang paling sering terjadi dan penularannya terjadi di tengah masyarakat
2. Hospital-acquired pneumonia, yaitu pneumonia yang penularannya terjadi ketika seseorang menjalani perawatan di rumah sakitFaktor Risiko Pneumonia
3. Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup benda asing ke dalam paru-paru. Misalnya, makanan, minuman, muntah, atau air ludah.
FAKTOR RESIKO PNEUMONIA :
1. Bayi atau anak-anak berusia di bawah 2 tahun
2. Lansia atau yang telah berusia di atas 65 tahun
3. Perokok, pecandu alkohol, dan pengguna narkoba
4. Penderita penyakit paru dan saluran pernapasan, seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
5. Pasien di rumah sakit, terutama pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan atau ventilator
6. Orang dengan sistem imun yang lemah, misalnya penderita HIV, penderita diabetes, orang yang menjalani kemoterapi, atau penerima transplantasi organ
7. Sistem imun tubuh yang lemah, misalnya penderita HIV/AIDS, orang yang menjalani transplantasi organ, pasien kemoterapi untuk menangani kanker, atau pengguna obat steroid jangka panjang.
8. Usia di bawah lima tahun atau di atas 65 tahun
9. Kondisi malnutrisi
10. Paparan polusi atau zat kimiawi tertentu, contohnya buruh bangunan yang harus sering terpapar debu, asap, serta bahan kimia lain
PENUNJANG DIAGNOSA
1. Wawancara mengenai gejala dan riwayat penyakit yang diderita.
2. Pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan suara pernapasan pasien dengan stetoskop.
3. Tes darah.
4. Rontgen dada untuk menentukan diagnosis pneumonia dan lokasi paru -paru yang mengalaminya.
5. Analisis gas darah.
6. Tes dahak.
PENGOBATAN PNEUMONIA
Pengobatan pneumonia akan disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan dari kondisi yang dialami. Pneumonia akibat infeksi bakteri akan ditangani dengan pemberian antibiotik. Selain itu, dokter juga dapat memberikan beberapa obat pneumonia lainnya untuk meredakan gejala yang muncul, seperti obat batuk, obat penurun demam, atau obat pereda nyeri.Jika pasien sulit bernapas, dokter akan memberikan oksigen tambahan atau memasang alat bantu napas (ventilator). Penderita pneumonia dengan gejala yang berat perlu mendapatkan pengananan di rumah sakit dan pengawasan intensif untuk mencegah komplikasi yang bisa berakibat fatal.
Demikian sajikan kami yang singkat dan tepat ini sehingga bisa membantu tentang kekeliruan tentang penyakit Paru
Pneumonia di era pandemi Covid dengan batuk yang tak berhenti henti.semoga!
RobertoNews 1040 《22.9.21(08.08)》
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kedokteran