SURABAYA, beritalima.com|
Hari raya idul adha tinggal menghitung hari. Ribuan umat muslim tentunya sudah menunggu hari mulia tersebut. Hari raya itu pun tidak lepas dengan kegiatan pemotongan hewan kurban.
Dosen Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh SKM MKes, mengatakan bahwa masyarakat harus mampu memilah dan membedakan daging kurban yang baik dan tidak. Apalagi, makanan yang dikonsumsi akan mempengaruhi tubuh kita sendiri.
“Perhatikan warna, tekstur, dan bau. Daging yang baik biasanya memiliki warna muda atau merah cerah, tekstur yang kenyal dan elastis, serta tidak memiliki bau yang tidak sedap,” tandasnya.
Menurutnya, selain kondisi dan fisik daging tersebut, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti kondisi hewan sebelum disembelih, proses penyembelihan, hingga penanganan setelahnya.
Dalam proses penyembelihan, penyembelihan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan berpengalaman, pastinya harus dilakukan secara islami.
“Hewan kurban harus sehat, bebas dari penyakit, dan tidak cacat. Pastikan hewan tersebut memiliki kondisi fisik yang baik, seperti berat badan yang cukup, bulu yang bersih dan rapi, serta tidak terlihat lemah atau sakit,” tambahnya.
Ia pun berpesan untuk membeli hewan atau mempercayakan penyembelihan kepada pihak yang sudah berkompeten. Tidak hanya dalam hal teknis penyembelihan dan perawatan, melainkan pada unsur syariat karena berkurban bukan hanya sekadar menyembelih melainkan proses beribadah.
Dengan mempercayakan kepada ahli, kita akan jauh lebih tenang.
“Pilihlah sumber daging qurban yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Pastikan hewan kurban berasal dari tempat yang terawat dengan baik dan diurus secara profesional,” tutupnya. (Yul)