DPD RI Apresiasi Polres Tangerang Libatkan Tukang Becak Distribusi Bansos

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Polres Metro Tangerang Kota yang melibatkan tukang becak untuk mendistribusikan Bantuan Sosial (Bansos) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

 

Menurut LaNyalla, melibatkan komunitas masyarakat, tingkat kepedulian terhadap sesama akan semakin kuat. “Langkah Polres Metro Tangerang Kota patut diapresiasi. Karena mereka memberdayakan tukang becak mendistribusikan bantuan PPKM. Tukang becak kelompok masyarakat paling terdampak pandemi Covid-19 yang juga menjadi penerima bansos,” tutur LaNyalla, Minggu (1/8).

 

Sebagai kompensasi, tukang becak yang membagikan paket sembako secara door to door mendapatkan upah dari Polres Metro Tangerang Kota. Setidaknya, ada 75 tukang becak yang diberdayakan membagikan bansos. “Dengan cara ini, program bantuan juga akan mendatangkan pemasukan bagi para pengayuh becak.”

 

Menurut dia, langkah itu bisa diikuti kelompok donatur maupun instansi lain yang memiliki program bagi sembako.

“Banyak kelompok relawan, donatur dan instansi yang memberikan bantuan kepada warga. Program itu akan bertambah manfaatnya bila penyalurannya membawa dampak positif bagi warga yang terdampak PPKM, seperti tukang becak.”

Senator dari Dapil Provinsi Jawa Timur itu menyarankan donatur yang ingin memberikan bansos untuk mengambil stok bahan sembako ke warung-warung kecil, yang usahanya terimbas pandemi.

 

Selain membantu kelompok usaha mikro, kata LaNyalla, dengan cara ini donatur ikut berperan menggerakkan roda perekonomian lokal untuk pemulihan ekonomi daerah.

“Stok untuk bansos seperti beras, gula, minyak bisa dibeli dari toko-toko kelontong di pasar maupun yang berada di kompleks pemukiman warga. Tentunya hal itu menambah nilai dan manfaat dari program tali kasih para donatur,” jelas LaNyalla.

 

Dengan membeli stok sembako di toko-toko kelontong di pasar, donatur juga membantu para kuli panggul yang pemasukannya menurun drastis karena pemberlakuan PPKM.

“Sejak pandemi, banyak masyarakat takut keluar atau datang ke pasar dan lebih memilih belanja secara online. Akhirnya kuli pikul yang biasa mencari nafkah dengan membantu membawakan belanjaan pengunjung pasar ikut terkena imbas,” tutur LaNyalla.

Ditambahkan, banyak cara yang bisa ditempuh donatur untuk membantu sesama. Contoh lain, membantu gerakan nasi bungkus melibatkan usaha kuliner kecil, seperti warung nasi atau Pedagang Kaki Lima (PKL).

LaNyalla mengajak masyarakat untuk saling membantu menghadapi pandemi Corona. “Beban berat jika dipikul bersama-sama pasti akan terasa lebih ringan. Konsep ini yang harus dibangun dalam kita menghadapi PPKM,” demikian AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait