MPR RI: Tantangan Makin Berat, Perlu Bangkitkan Semangat Lawan Covid-19

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Tantangan yang dihadapi para pemangku kepentingan di pusat dan daerah menghadapi ganasnya virus Corona (Covid-19) di tanah air, harus dihadapi dengan semangat kebersamaan setiap anak bangsa.

“Saat ini tantangan yang kita hadapi dalam pengendalian Covid-19 di tanah air sangat besar, baik di sisi hulu maupun hilir. Hanya dengan semangat kebersamaan sebagai sesama anak bangsa, kita akan mampu membebaskan Ibu Pertiwi dari hantaman virus korona,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/8).

Menurut Lestari, sejumlah strategi sudah coba diterapkan pemerintah dengan berbagai nama, mulai PSBB, PPKM mikro, PPKM darurat hingga PPKM level 1-4, yang saat ini pada fase perpanjangan hingga 2 Agustus 2021 yang inti sejumlah kebijakan itu membatasi mobilitas masyarakat.

Namun, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, karena dalam menjalankan kebijakan ini belum sepenuhnya terbentuk komitmen kebersamaan yang kuat antara masyarakat dan para pemangku kepentingan di pusat dan daerah, sehingga sejumlah kebijakan itu belum mampu mengendalikan penyebaran virus korona di tanah air.

 

Diakui, ada sejumlah kota yang mampu menekan jumlah kasus positif Covid-19. Namun, lebih banyak daerah yang belum mampu menahan laju pertambahan kasus ini.

 

Catatan Kementerian Kesehatan, jumlah kasus positif Covid-19 di tanah air terus bertambah. Sabtu (31/7) total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 3,4 juta, sejak diumumkan pertama kali Maret 2020.

Sementara positivity rate harian nasional pada tanggal yang sama tercatat 24,82 persen, masih jauh dari 5 persen sesuai dengan standard yang ditetapkan badan kesehatan dunia (WHO).

Sangat disayangkan, ujar Rerie, pertambahan kasus positif Covid-19 harian tertinggi sejauh ini tercatat, Kamis (15/7) 56.757 kasus, justru terjadi pada saat kebijakan pembatasan mobilitas warga ditetapkan.
Demikian juga dengan angka kematian akibat Covid-19 tertinggi terjadi Selasa (27/7) yang tercatat 2.069 orang meninggal dunia.

 

Meski harus diakui, capaian tingkat kesembuhan tertinggi tercatat Selasa (27/7) 47.128 orang, juga terjadi saat kebijakan pembatasan mobilitas orang diterapkan.

 

Berdasarkan capaian itu, jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, terlihat belum terbentuk komitmen yang cukup kuat dari para pemangku kepentingan dan masyarakat dalam menjalankan kebijakan pengendalian Covid-19 di tanah air.

 

Sejumlah pakar epidemiologi, ujar Rerie, bahkan memperkirakan upaya pengendalian Covid-19, akan dijalani pada waktu yang cukup lama.

Pada kondisi, kata Rerie, warga dan pemangku kepentingan membutuhkan dorongan semangat dalam setiap kesempatan agar tetap berkomitmen kuat dalam pengendalian Covid-19 di tanah air.

 

Bulan Kemerdekaan ini, kata Rerie, menggelorakan semangat perjuangan diharapkan bisa jadi salah satu cara untuk meningkatkan komitmen anak bangsa lewat berbagai upaya, agar bangsa ini merdeka dari Covid-19.

Karena berjuang merebut kemerdekaan, ujar dia, bukan melulu dengan mengangkat senjata.

Menurut Rerie, di masa pandemi ini berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Corona, seperti disiplin warga menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian dan bersedia divaksin Covid-19, merupakan bagian dari bentuk perjuangan anak bangsa untuk merdeka dari ancaman Covid-19.

“Demikian pula, upaya konsisten dari para pemangku kepentingan dalam meningkatkan testing, tracing dan treatments (3T), yang diharapkan mampu menghasilkan data yang akurat, sehingga tahapan pengendalian Covid-19 di tanah air lebih tepat sasaran,” demikian Lestari Moerdijat. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait