JAKARTA, Beritalima.com– Gagasan belajar tatap muka mulai Januari 2021 menimbulkan beragam opini. Sebaran pandemi Covid-19 yang semakin luas menjadi pertimbangan. Namun, bagi sekolah dan kampus yang hendak melakukan proses pembelajaran tatap muka.
Ketua Komite III DPD RI, Prof Dr Sylviana Murni menilai, sebaiknya dapat dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Salah satunya, kebijakan dilakukan Swab antigen sebelum hendak dilakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah ataupun di kampus.
Persoalannya, kata Sylviana di Jakarta, Rabu (20/19), ada keluhan apabila kewajiban Swab antigen dilakukan, lalu bagaimana pembiayaannya swab. Sebab, tak sedikit orang tua yang keberatan mengenai biayanya, apalagi dalam kondisi ekonomi sulit seperti sekarang.
Dengan kata lain, tidak semua siswa dan mahasiswa memiliki finansial memadai jika setiap hendak melakukan aktivitas pembelajaran harus menyertakan hasil Swab Antigen.
Menyangkut hal itu, Sylviana mendorong Pemerintah melalui Kemenkes dan Kemendikbud melakukan subsidi. “Jadi, digratiskan biaya swab antigen buat pelajar dan mahasiswa yang hendak beraktivitas. Subsidi ini akan mengurangi beban orang tua dalam proses pembelajaran. Apalagi, pendidikan merupakan hak dasar warga negara yang wajib dijamin negara,” kata Sylviana.
Usulan ini tidak memberatkan Pemerintah karena tidak semua siswa dan mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Ada pula yang memilih daring di rumah. Dengan begitu, pendidikan bisa tetap jalan tanpa terhambat finansial untuk swab antigen. (akhir)