JAKARTA, Beritalima.com– Pelabuhan merupakan basis utama kegiatan industri perikanan tangkap. Keberadaan pelabuhan harus dapat menjamin suksesnya aktivitas karena berperan sebagai terminal penghubung usaha di laut dan di darat ke dalam suatu sistem berdayaguna tinggi.
“Jadi, pelabuhan perikanan merupakan leading sektor perekonomian untuk wilayah pesisir,” ungkap Wakil Ketua Komite II DPD RI, Hasan Basri ketika meninjau Pelabuhan Perikanan (PP) Untia, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan akhir pekan ini.
Pengembangan pelabuhan perikanan merupakan implementasi amanat dari Peratuan Pemerintah (PP) No: 27/2021 tentang Penyelenggaraan bidang Kelautan dan Perikanan terkait cetak biru pengembangan sistem logistik nasional serta wujud dari Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN).
Hasan Basri melalui tinjauannya mengatakan, dengan adanya revitalisasi sarana dan prasarana penunjang pelabuhan perikanan dapat meningkatkan efektivitas rantai suplai ikan sehingga mempunyai daya saing perikanan Indonesia di pasar domestik maupun ekspor.
“Saat ini, revitalisasi pelabuhan perikanan mampu menjamin pasokan ikan serta peningkatan kapasitas industri pengolahan hasil perikanan. Selain meningkatkan produktivitas tangkapan, produksi bertujuan meningkatkan daya tarik PP Untia agar para investor perikanan menanamkan modalnya,” kata Hasan.
Senator dari Dapil Provinsi Kalimantan Utara yakin Pelanuhan Perikanan
Untia dapat ditingkatkan karena potensi yang dimiliki. Pelabuhan Untia berada di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores dan Laut Bali.
Daerah penangkapan ini memiliki potensi tangkapan 1.177.857 ton. Selain itu, pelabuhan ini terletak di lokasi yang sangat strategis, yaitu berada di Kota Makassar dekat Pelabuhan Umum, Bandara serta sentra pemasaran dan distribusi ikan.
Tahun lalu, tangkapan melalui Pelabuhan Untia 4.835 ton atau Rp 96 miliar dengan hasil tangkapan didominasi jenis ikan tongkol, kurisi, cakalang dan layang. “Majunya pelabuhan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Sulawesi Selatan sebagai daerah potensial untuk pengembangan perikanan, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor,” demikian Hasan Basri. (akhir)