PADANG,beritaLima — Baru beberapa SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemko Padang saja yang mampu merealisasikan pendapatan untuk kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun anggaran 2016 ini. Beberapa SKPD malah ada yang menurunkan target pendapatan.
Koordinator Pansus I DPRD Kota Padang, Wahyu Iramana Putra menilai, SKPD – SKPD Pemko Padang masih sangat lemah dan kurang inovasi dalam memperoleh pendapatan. Jika terus dibiarkan, maka akan berdampak pada PAD tahun anggaran 2017. Yang anehnya lagi malah ada beberapa SKPD yang menurunkan target pendapatan.
“Hal ini dinilai seakan tidak selaras dengan visi dan misi kepala daerah dan juga dengan struktur SOTK yang baru,” ujar Wahyu, Senin (21/11/2016) di gedung dewan.
Dikatakan, dalam pembahasan bersama SKPD mitra kerja yang menjadi bahasan di Pansus I, terbongkar bahwa tidak ada inisatif dalam mencari serta upaya meningkatkan PAD.
Realisasi target per 17 November yang tercapai ataupun yang hampir mencapai 100 persen baru Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) dan Dinas Pemadam Kebakaran.
Sementara, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata baru mencapai 23 persen saja. Hal itu sekaitan dengan regulasi Perda yang membuat target pendapatan sangat jauh menurun, yakni dengan aturan tidak adanya retribusi di kawasan Cimpago.
Wahyu menegaskan, pada tahun 2017 nanti, SKPD harus memiliki kerangka perencanaan. Jangan setelah dianggarakan di DPRD Padang malah apa yang diharapkan tidak sesuai yang diinginkan.
“Apa yang bisa didapat haruslah meningkat, jangan malah menurun,” katanya.
Untuk memperoleh target pendapatan, ujar Wahyu, harus ada inovasi-inovasi dari SKPD. Jangan hanya sekadar lips service. “Ibarat suatu perusahaan, harus ada business plan-nya, di samping juga melakukan terobosan dalam pelayanan publik,” cetusnya.
(pdm/bim/rki)