DPRD Padang Pelajari Cara Pemko Bandung Tangani Sampah dan Kelola Air Bersih

  • Whatsapp

PADANG,SUMBAR — Sejumlah anggota DPRD Kota Padang lintas komisi melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kota Bandung. Selain mempelajari masalah keuangan daerah, anggota dewan juga mempelajari persoalan kebersihan pasar dan pengelolaan air bersih di Kota Kembang itu.

Kunker diikuti oleh Ketua Komisi III, Helmi Moesim yang membidangi masalah pembangunan dan lingkungan hidup, Fakhri Bahar dari Komisi IV bidang Urusan Kesejahteraan Rakyat dan Yuhilda Darwis dari Komisi I DPRD Padang membidangi Hukum dan Pemerintahan.

Helmi Moesim saat dihubungi dari Kota Bandung, Kamis (9/6) mengatakan, kebersihan pasar di daerah itu fokus diurus oleh sebuah Perusahaan Daerah. Perusahaan Daerah kebersihan Kota Bandung merupakan BUMD yang bergerak dalam usaha jasa pelayanan kebersihan Kota Bandung dan satu – satunya di Indonesia.

BUMD tersebut setiap harinya menangani kebersihan serta mengelola lebih dari 800 ton sampah per hari yang dihasilkan dari empat Kabupaten di Kota Bandung. Sampah-sampah itu kemudian dikelola di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.

Di Bandung, anggota dewan juga berkunjung ke PDAM Tirta Wening yang merupakan PDAM terbaik di Indonesia. “Di sana, kita ingin mengetahui pengelolaan air baku, cara mensiasati limbah serta bagaimana merawat sumber air. Selain itu, kita juga ingin mempelajari bagaimana kinerja PDAM Tirta Wening untuk program 10 ribu sambungan serta mencari informasi bagaimana menurunkan angka kebocoran di PDAM Tirta Wening untuk diimplementasikan di Kota Padang,” katanya.

Dikatakan, PDAM Tirta Wening 85 hingga 90 persennya menggunakan air permukaan. Masyarakat di sana peduli akan sungai bersih. Tidak ada masyarakat yang seenaknya membuang sampah ke sungai. Pendistribusian air lancar setiap waktunya walaupun saat hujan deras sekalipun. Sementara, keuangan perusahaan meningkat dengan adanya program 10 ribu sambungan.

Selain itu, PDAM Tirta Wening mempunyai Direktur Air Limbah yang memiliki jaringan tersendiri untuk mengurus masalah sambungan/ instalasi. Sementara di PDAM Kota Padang saat ini belum ada.

“Apa yang kami dapatkan melalui perjalanan kerja di Kota Bandung sedapat mungkin diimplementasikan di Kota Padang, terutama pada PDAM Kota Padang yang selama ini selalu bermasalah ketika hujan lebat mengguyur Kota Padang. Air PDAM selalu mati kalau hujan lebat melanda,” ungkap Helmi.

(pdm/bim/rki)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *