DPRD Puji Program Kartu Guru Ngaji Bupati Sumenep

  • Whatsapp
Program bantuan untuk guru ngaji ini, merupakan salah satu wujud dari visi misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi – Nyai Hj. Dewi Khalifah, untuk memperhatikan para guru ngaji di bumi Sumekar, sebagai implementasi dari peningkatan sumber daya manusia

SUMENEP, beritalima.com| Respon positif terhadap program bupati peduli guru ngaji terus mengalir. Bukan hanya dari penerima bantuan, namun juga diapresiasi dari kalangan legislatif.

Bantuan yang baru di-launching langsung oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi itu, dinilai program yang pro rakyat dan peduli pendidikan. Sehingga legislatif mendukung penuh terhadap program tersebut.

Bacaan Lainnya

Ketua Fraksi PKB M Muhri mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sudah sangat layak mendapatkan apresiasi, terlebih dalam merefleksikan sosok kevisionerannya dalam merealisasikan visi dan misinya.

Apalagi program yang memberikan perhatian kepada guru ngaji, tentunya dengan harapan para guru ngaji sebagai pendidik dasar dalam pengetahuan agama bisa lebih disejahterakan.

“Kami mengapresiasi atas kebijakan bupati tersebut karena bertujuan baik yaitu meningkatkan kesejahteraan guru ngaji,” kata pria asal Kecamatan Batuputih itu.

Mantan Ketua PC GP Ansor Sumenep itu juga menegaskan, agar bantuan sosial dan jaminan kesehatan itu dikawal hingga ke lapisan terbawah. Termasuk target serta objek yang menjadi sasaran program itu harus sesuai dengan profesinya.

“Akan tetapi juga perlu diperhatikan soal pendataan, harus valid dan tepat sasaran dan benar-benar guru ngaji dengan kriteria yang jelas, juga harus ada pemerataan daratan dan kepulauan,” imbuhnya.

Respon positif juga disampaikan oleh anggota Fraksi Partai Gerindra Suroyo. Pria yang saat ini duduk di Komisi l DPRD Sumenep itu menilai program itu harus menjadi program istikamah atau berkelanjutan.

“Sangat bagus, bahkan layak dilanjutkan oleh bupati-bupati Sumenep selanjutnya. Kami sangat mengapresiasi apalagi tentang kesejahteraan guru ngaji,” papar dia.

Dia melanjutkan, program kartu untuk ngaji memang terkesan sederhana, tetapi menarik dan meningkatkan marwah guru ngaji, guru dasar ilmu agama yang sering tidak dipublis.

Suroyo juga menilai, program tersebut merupakan harapan besar masyarakat, meski pada dasarnya dia sangat yakin para guru ngaji di kabupaten berjuluk Kuda Terbang ini sudah ikhlas dan bisa dikatakan tidak mengharapkan apapun, tetapi jaminan kesehatan merupakan sesuatu yang tidak lumrah didapat oleh mereka.

“Ketika kesehatan terjamin maka tentu mereka lebih fokus dalam mendampingi anak-anak mengaji,” pungkasnya.

(**)

 

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait