TULUNGAGUNG, beritalima,com- Komisi A DPRD Tulungagung, Jawa Timur, prihatin dan kecewa karena baju seragam dan perlengkapan lainnya yang dibiayai APBD Kabupaten Tulungagung 2017 belum juga tuntas dibagikan pada semua siswa kelas 1 SDN dan siswa kelas 7 SMPN. Mereka minta Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupetan Tulungagung untuk menuntaskannya bulan depan.
“Kami minta bulan September sudah selesai pembagian baju seragam dan perlengkapan lainnya dibagikan pada siswa kelas 1 SDN dan kelas 7 SMPN. Jangan sampai molor lagi,” tegas Ketua Komisi A DPRD Tulungagung, Drs H Mashud, di Kantor DPRD Tulungagung, Rabu 23 Agustus 2017.
Mashud khawatir jika pelaksanaan pembagian baju seragam gratis dan perlengkapan lainnya seperti sepatu dan tas akan menjadi mubazir. Apalagi, sudah ada sebagian siswa dan siswi yang telah membeli tas sekolah dan sepatu baru, termasuk baju seragam baru, dengan biaya sendiri.
“Seharusnya mereka kan sudah mendapat semua secara gratis dari Pemkab. Bukan justru membeli sendiri,” terang politisi asal PKB ini.
Yang lebih memprihatinkan lagi, lanjut Mashud, ketika siswa baru menerima sebagian dari tiga macam baju seragam yang dijanjikan. Mereka kemudian masih menggunakan seragam sekolah sebelumnya.
“Kasihan juga kalau yang sudah masuk SMPN masih menggunakan baju seragam SD. Terlebih lagi, karena alasan baju seragamnya belum semua diberikan. Sekolah menerapkan hari tertentu mengenakan seragam SMP dan dua hari berikutnya mengenakan seragam SD kembali. Jadi yang siswa laki-laki sekarang mengenakan celana panjang, besoknya kembali mengenakan celana pendek lagi seperti anak SD,” tambahnya.
Pemkab Tulungagung mulai tahun ajaran baru 2017 ini memberikan baju seragam sekolah, seragam olahraga, sepatu, kaos kaki, tas, ikat pinggang, topi, dasi dan dasi secara gratis pada siswa kelas 1 SDN dan kelas 7 SMPN. Pembagian seragam dan perlengkapan sekolah gratis ini diambilkan dari dana APBD Kabupaten Tulungagung.
Namun hingga tahun ajaran baru dimulai, pemberian seragam tersebut belum tuntas. Baru sebagian sekolah yang mendapat seragam. Itu pun belum semuanya lengkap. Bahkan, ada sekolah yang belum mendapat seragam sama sekali. Terutama SDN. (Ardi/Editor: Dibyo).
