SURABAYA, beritalima.com|
Maraknya pemberitaan yang beredar di masyarakat terkait jajanan Chiki Ngebul, dan menimbulkan korban, terutama anak-anak usia sekolah dasar, menimbulkan keprihatinan bagi orang tua. Terutama jika orang tersebut berprofesi sebagai tenaga medis.
dr Benyamin Kristianto MARS menyebutkan bahwa jajanan Chiki Ngebul yang sangat populer di kalangan anak-anak tersebut, merupakan jajanan yang sangat berbahaya, terutama jika dikonsumsi.
“Sebenarnya saya heran juga, bagaimana orang bisa memiliki inisiatif membuat jajanan yang bisa membunuh orang lain, terutama anak-anak,” terang anggota DPRD provinsi Jatim ini memulai pembicaraan.
dr Beny, panggilan akrab Benyamin Kristianto, mengungkapkan bahwa bahan baku pembuatan Chiki Ngebul ini adalah nitrogen cair. Nitrogen cair
adalah bentuk nitrogen yang mengalami proses distilasi. Nitrogen cair bersifat nontoksik, tidak berbau, dan tidak berwarna.
Proses kriopreservasi untuk mengawetkan sampel biologis, seperti sperma, sel telur, dan sampel genetik hewan, serta
sebagai pendingin pada beberapa peralatan.
“Krioterapi untuk terapi pada kulit yang abnormal. Walaupun nitrogen memiliki banyak manfaat bagi manusia, kita harus berhati-hati dalam menggunakannya.
Jangan sampai kontak dengan kulit. Suhunya yang terlalu dingin bisa menyebabkan iritasi atau terbakar. Tidak boleh sampai terhirup. Nitrogen cair tidak boleh disimpan di wadah tertutup karena bisa menyebabkan ledakan,” sambungnya.
Nitrogen jenis ini merupakan cairan cryogenic untuk mempercepat pembekuan dan dapat menyebabkan radang dingin (frosbite) setelah kontak dengan jaringan hidup. Efisiensi nitrogen cair untuk pendingin dibatasi oleh kecepatan titik didih pada kontak dengan benda yang lebih hangat. Efek ini disebut dengan efek Leidenfrost.
“Nitrogen cair itu sebenarnya ataupun pemberian nitrogen itu digunakan buat membunuh sel-sel supaya mati, nah dampaknya itu bila sel-sel tersebut yang sehat kena nitrogen itu bisa menyebabkan sel itu jadi rusak. Oleh karena itu bisa berdampak pada pernafasan,” paparnya.
Anggota komisi E DPRD provinsi Jatim ini menyebutkan bahwa ketika nitrogen cair itu terhirup, efek dari nitrogen yang
menggantikan posisi oksigen yang fungsinya bertemu dengan paru-paru akibatnya orang itu pertama akan mengalami sesak nafas.
“Dampak keduanya adalah cairan nitrogen itu masuk ke dalam tenggorokan dan lambung sebagai penampungan, sementara belum dicerna maka akan menimbulkan luka pada tenggorokan dan lambung tersebut. Nah itu bisa terjadi ketika nitrogen cair tersebut dikonsumsi oleh manusia,” lanjutnya.
“Saya berharap sekolah-sekolah itu dilakukan semacam sweeping oleh dinas Kesehatan terhadap penjual-penjual yang ada di sekitar sekolah. Harapan kami sih setiap sekolah itu punya kantin sendiri sehingga anak-anak kita bisa makan makanan yang tepat dan sehat di bawah pengawasan sekolah. Tetapi kalau ternyata harus juga makan di sekitar sekolah tersebut, maka sebaiknya diadakan sweeping atau pemeriksaan oleh guru-guru UKS atau dinas kesehatan secara berkala, jangan sampai ada makanan-makanan yang berbahaya yang dikonsumsi oleh anak-anak kita,” pungkasnya.(Yul)