SURABAYA, Beritalima.com |
Dua dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) baru saja menerima penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Penghargaan yang disampaikan dalam upacara peringatan Hari Jadi Surabaya Ke-728 itu menganugerahkan Prof. Dr. Purnawan Basundoro Basundoro, M.Hum. sebagai Pemerhati dalam Melestarikan Cagar Budaya dan Kukuh Yudha Karnanta, S.S., M.A. sebagai Pendidik Bibit Penulis.
Sebagai pegiat dalam kegiatan pelestarian cagar budaya, Prof. Purnawan memaknai penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi yang sangat tinggi dari Pemkot Surabaya atas segala upayanya selama ini.
Diketahui, dekan FIB UNAIR itu telah lama aktif sebagai tim Ahli Cagar Budaya yang memberikan masukan terhadap pembagunan cagar budaya di Surabaya, banyak menghasilkan tulisan-tulisan tentang sejarah di Surabaya, dan menjadi rujukan media dalam setiap pembahasan mengenai cagar budaya.
“Penghargaan ini juga menandakan bahwa kinerja saya selama ini dianggap cukup bermanfaat bagi Surabaya,” terangnya.
Lebih lanjut, dosen kelahiran Banjarnegara itu menuturkan akan terus menggerakkan masyarakat, komunitas-komunitas, dan pemerhati sejarah untuk memperhatikan bangunan cagar budaya dan peninggalan sejarah di Surabaya.
_Pelestarian ini harus terus dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat agar tidak mati dan saya akan menjadi bagian dalam gerakan itu,” ucap dosen 50 tahun itu.
Sementara itu, Kukuh Yudha Karnanta, S.S., M.A. menilai penghargaan itu didapatkan atas kontribusinya sebagai tutor bagi bibit penulis dan tutor untuk petugas Taman Baca Masyarakat (TBM) bersama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Surabaya.
Ia menerangkan, kegiatan TBM yang mulai digelutinya sejak 2018 itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas literasi masyarakat, khususnya dalam menjalankan pembelajaran hingga pekerjaan di rumah.
“Luaran dari kegiatan TBM ini berbentuk buku, learning management system, dll.,” tambahnya.
Meski begitu, dosen terbaik FIB UNAIR pada 2020 lalu itu mengaku tidak pernah menyangka akan mendapatkan penghargaan dari Pemkot Surabaya.
“Menerima penghargaan itu saya merasa lebih terbebani dalam beberapa hal, namun itu juga menjadi motivasi untuk terus melakukan kegiatan-kegiatan literasi yang bisa memberikan dampak bagi publik,” pungkasnya. (Yul)