SURABAYA, Beritalima.com| Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan bahwa dua pasien positif Covid-19 yang sebelumnya terdiagnosa terpapar varian Omicron setelah melakukan perjalanan dari Bali, akhirnya dinyatakan sembuh oleh tim medis. Dua pasien tersebut sembuh pada 13 Januari 2022 lalu.
“Namun saat ini terdapat 4 pasien Omicron, sebagaimana hasil pemeriksaan Institute of Tropical Disease (ITD) Unair yang baru keluar pada 14 Januari 2022. Keempat orang tersebut sebelumnya melakukan perjalanan Dari Jakarta,” ungkap Wali Kota Eri.
Untuk saat ini, keempat pasien tersebut telah mendapat perawatan di rumah sakit. Wali Kota Eri meyakini beberapa hari ke depan, empat pasien tersebut akan segera sembuh dan negatif varian Omicron.
“Tapi meskipun Omicron, CT Value nya tinggi lalu mereka dalam keadaan sehat atau pasien OTG (Orang Tanpa Gejala). Insya Allah dalam beberapa hari ke depan juga bisa segera negatif,” kata dia.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melalui Dinas Kesehatan langsung melakukan tracing kepada keluarga dan tetangga sekitar pasien tersebut. Hasilnya, seluruh keluarga dan tetangga terdekat dinyatakan negatif varian Omicron.
“Mereka ada kegiatan di Jakarta dan beberapa hari tinggal di sana, tapi mereka tidak satu keluarga,” kata dia.
Meski demikian, Wali Kota Eri berharap kepada seluruh warga yang telah melakukan perjalanan dari luar Kota Surabaya, untuk segera melakukan tes agar bisa mengetahui kondisi kesehatannya masing-masing.
“Alhamdulilah di Surabaya ini yang terpapar adalah orang yang telah melakukan perjalanan luar kota dan bukan warga yang berada di lingkup Surabaya. Jadi, saya berharap warga Surabaya tetap tenang, Insya Allah penanganan itu adalah imun alami kita dan tetap menjaga protokol kesehatan, Fainsya Allah kalau itu dijalankan maka bisa terhindar,” jelas dia.
Selain itu, berdasarkan data website lawancovid-19.surabaya.go.id per 11 Januari 2022, jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Surabaya sebanyak 7 pasien. Maka, Wali Kota Eri meminta kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus bersama-sama menjaga protokol kesehatan.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga meminta kepada Camat dan Lurah, apabila terdapat warga yang terpapar Covid-19 segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
“Karena rumah sakit sekarang sedang kosong semua. Jangan dirawat di rumah, karena kalau di rumah sakit pemantauannya, penanganan, dan kesembuhan lebih cepat,” tegas dia.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi puncak varian Omicron yang diprediksi akan terjadi pada awal Februari mendatang, Wali Kota Eri memastikan bahwa seluruh rumah sakit yang memiliki ketentuan untuk menangani pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dalam keadaan standby atau siaga. Sebab, Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Surabaya juga sedang dijaga ketat.
“Hotel Asrama Haji (HAH), RSLT (Rumah Sakit Lapangan Tembak) maupun GBT masih di standby kan untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap di rumah sakit,” terang dia.
Selain itu, untuk memastikan ketersediaan obat dan oksigen di rumah sakit, Wali Kota Eri menjelaskan dalam keadaan aman. Belajar dari pengalaman kemarin, ia tak ingin ada lonjakan Covid-19 yang terjadi di Kota Surabaya.
“Insya Allah tidak ada kelangkaan lagi. Obat-obatan, bahan medis habis pakai, alat medis habis pakai, dan oksigen telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19,” pungkasnya. (*)