KUPANG, BERITALIMA.COM – Dua pengusaha sukses di Nusa Tenggara Timur (NTT), Boby Pitoby dan Boby Lianto berbagi ilmu dalam acara launching program ‘ Dia Bisa (Digital Agend Bank NTT dan Mahasiswa) sebuah program berbasis teknologi dengan memanfaatkan channel teknologi IT Bank NTT yang digelar di UKAW Kupang, Jumat (29/3).
Acara yang berlangsung di halaman kampus UKAW Kupang itu, Boby Pitoby dan Boby Lianto berbagai pengalaman kepada mahasiswa Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang tentang usaha bisnis.
Menurut kedua pengusaha ini, sudah tidak jamannya lagi mahasiswa hanya berharap menjadi PNS setelah tamat kuliah.
Selain Boby Pitoby dan Boby Lianto, juga tampil sebagai pembicara Direktur Pemasaran Dana Bank NTT/ Plt Direktur Umum (Dirum) Bank NTT, Alex Riwu Kaho dan Pemimpin Umum Viktory News, Chris Mboeik.
Bobby Pitoby dan Bobby Lianto mengaku, mereka mulai terjun ke dunia bisnis sejak masih duduk di bangku kuliah. Usaha bisnis yang mereka tekuni juga mulai dari usaha kecil-kecilan meski keduanya adalah anak pengusaha di Kupang.
Boby Pitoby mulai bisnis jual-jualan ketika kuliah di Amerika Serikat, sementara Boby Lianto mulai usaha kecil-kecilan bahkan bisnis jualan beras kepada sesama anak kos ketika kuliah di Surabaya, sebelum melanjutkan kuliah S2 di Eropa.
“ Yang paling penting pertama adalah kemauan yang kuat untuk berbisnis. Modal urusan berikutnya. Yang penting punya kemauan dulu. Saat sekarang untuk mendapatkan modal itu gampang. Ada Bank NTT yang siap membantu bahkan mendampingi,” ujar Boby Pitoby.
“ Dari 100 orang terkaya di dunia, 68 persen dia bilang bukan teori yang penting, ada networking (jaringan), communication skills (ketrampilan komunikasi) ini yang harus dibangun bagaimana bisa menjadikan networking bersama, bagaimana bisa menjual produk – produk. Hal – hal ini yang kita perlu banyak belajar, bagaimana kita berkomunikasi yang bagus, dan yang paling utama adalah tidak boleh takut melangkah,” kata Boby menambahkan.
Sementara Boby Lianto mengatakan, selain kemauan harus ada konsep dan juga terpenting adalah action. Jangan cuma punya kemauan tapi tidak ada aksinya. Teori saja di kampus tidak penting. Harus disertai dengan pelaksanaan.
“ Kalau belum ada aksi berarti belum mulai berbisnis. Kelemahan kita adalah takut tidak sukses. Dalam berbisnis itu tidak ada yang namanya gagal. Yang ada hanyalah sukses dan belum sukses. Karena itu, maju terus dan jangan menyerah dalam berusaha,” kata Bobby Lianto.
Percayalah, kata Bobby Lianto, bahwa Tuhan menyertai dan memberkati apa yang kita usahakan. Tuhan pasti melimpahkan rejekinya melalui usaha bisnis yang kita tekuni. Karena itu, mahasiswa UKAW Kupang tak perlu takut untuk memulai usaha bisnis.
Pada kesempatan ini, banyak mahasiswa UKAW Kupang mengajukan pertanyaan seputar trik bisnis yang tepat agar lebih berpeluang sukses dalam usaha bisnis yang digeluti. Apalagi mereka umumnya adalah generasi muda yang pemula dalam usaha bisnis.
Sementara Pemimpin Umum Vicktory News, Chris Mboeik mengatakan, setiap tahun sebuah kampus di NTT meluluskan begitu banyak wisudawan, begitu banyak sarjana baru, belum lagi orang tua yang menyekolahkan anaknya di luar NTT, itu berapa banyak yang pulang mencari kerja di NTT. “ Kalau mimpinya hanya pegawai negeri selesai, kenapa disaat suplay begini banyak lapangan kerja terbatas, pertumbuhan penerimaan CPNS sangat terbatas, kemudian jumlah perusahaan – perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja masih sangat terbatas. Makanya kalau kita tidak merubah mindset itu, sampai kapan pun pengangguran terdidik di NTT ini akan terus bertumbuh,” kata Chris Mboeik.
Karena itu, lanjut Chris, lewat momen ini ia mendorong kampus dan pemerintah memainkan peran bagaimana mendorong orang untuk menjadi wirausaha – wirausaha baru spirit ini harus terus ditanamkan. (L. Ng. Mbuhang)