BIREUEN,ACEH,BERITALIMA.COM – Sepanjang 2.000 meter lebih saluran irigasi Pantee Lhong II di kawasan Keude Matanggeulumpangdua Kabupaten Bireuen mulai dari pasar Meun engkot hingga ke Desa Meunasah Dayah tersumbat sampah akibat tidak ada pembersihan dan pengerukan.
Menurut amatan Beritalima Minggu (21/8) serta memperoleh informasi dari warga Keude Matang bahwa Saluran tersebut sebelumnya dalamnya mencapai dua meter dan airnya lancar namun akibat tidak ada kepedulian para pembuang sampah saluran tersebut kini hanya tinggal 30 Cm sementara lainnya sudah tertutup dan otomatis dikala hujan air melimpah dan Keude Matang tergenang.
Di sisi lain tampak jelas saluran irigasi tersebut sudah tertutup dengan sudah dilakukan pembuatan bangunan toko/kedai sehingga salurannya tertutup sehingga saluran di bawahnya tidak pernah dibersihkan maka dangkal dan bersampah.
Menurut informasi dari masyarakat Keude Matanggbeulumpngdua saluran tersebut dibangun pada tahun 90-an sedalam dua meter dan kini saluran tersebut hanya tinggal 30 meter akibat sudah tertimbun sampah dan lumpur sehingga sudah sulit dibersihkan kecuali pengerukan.
Dalam kaitan tersebut kiranya untuk mengantisipasi agar Keude Matanggbeulumpngdua tidak banjir di kala hujan pihak Pemkab Bireuenb melalui Dinas Pengairan perlu melakukan pengerukan.
Di sisi lain saluran yang dibangun pada 90-an tidak pernah direhab konon lagi masyarakat membuang sampah sembarangan sehingga kini baru terasa akibatnya.
Selain itu bagi masyarakat yang sudah membangun pertokoan dan menutup saluran irigasi wajib membersihkan di bawahnya agar tidak tersumbat dan menghambat dialiri air dari saluran luar pertokoan. (ABDULLAH PEUDADA)
Foto : Saluran irigbasi Pantee Lhong II di Keude Matanggeulumpangdua tersumbat. ( Abdullah Peudada)
ttom:12.65pt;margin-left: 0in’> Abdi Safaren juga berkomentar bahwa perlombaan ini memiliki sarana edukasi yang baik kepada anak-anak generasi penerus bangsa serta mengenalkan kebudayaan dan keberagaman etnis bangsa indonesia
“Saya gembira dan haru melihat putri saya mengikuti perlombaan karnaval.Ini adalah bentuk pembelajaran dan pengetahuan kepada anak-anak untuk mengenalkan keragaman budaya indonesia. “ Ungkap Abdi dengan senyum bahagia.
Moment penting dalam acara karnaval budaya adalah tampak sekali kebhinnekaan tunggal ika dengan penuh rasa kesatuan dan persatuan bangsa sebagbaimana tampak dalam prosesi pemakaian pakaian adat yang digunakan anak-anak dari berbagbai sekolah.
Selain itu dalam kapasitas warga negara Indonesia yang terdiri dari beragam suku,agama dan budaya terlukis sudah jalinan kasih yang erat dalam satu jalinan yaitu Bhinneka Tunggal Ika, walaupun beragam suku,agama dan budaya namun tetap satu Indonesia. (Abdullah Peudada)
Foto : Barisan YAYASAN Pendidikan PAUD/TK ZAMZAM Desa Geudong-Geudong yang sangat antusias dan mendapat perhatian penuh dari masyarakat istirahat seusai pawai karnaval. ( Abdullah Peudada)
