BANGKOK, Beritalima- panglima laut Aceh dapa surat khusus dari Negara tetangga Bangkok, dalam isi surat tersebut Sehubungan dengan terdamparnya dua Nelayan WNI Asal Daerah Aceh di Phang Nga pada tanggal 30 Mei 2017.
Perwakilan RI melalui KRI Dongkhla telah melakukan koordinasi dengan kepolisian Thai Mueang untuk mendapatkan informasi terkait keberadaan dua Nelayan WNI Asal Daerah Aceh yang sekarang dalam pengawasan Polisi.
Sekarang pihak KRI sedang berkoordinasi tentang didapati bahwa kedua WNI tersebut saat ini telah ditampung dikantor Polisi Thai Mueang Phang Nga namun informasi yang didapat mareka bukan dalam status terlibat tindak kejahatan.
Pihak KRI Songkhla juga telah berbicara secara langsung berkomunikasi dengan kedua orang nelayan itu untuk mengkonfirmasi keadaan keduanya dan dipastikan keduanya dalam kondisi sehat serta tidak terlibat tindak pidana dala Isi Surat kepada Panglima Laut Aceh.
KRI Songkhla berencana memulangkan kedua nelayan tersebut pada 1 Juni 2017 melalui Bandara Phuket dengan rute Phuket-Kuala Lumpur-Banda Aceh. Sehubungan dengan hal ini KRI Songkhla sedang meminta persetujuan dari pihak Imigrasi Thailand,
Sekretaris Panglima Laot Aceh, Miftah Cut Adek, menyampaikan, dua nelayan asal Pante Raja Pidie Jaya Aceh tersebut sekarang tengah menunggu proses penyerahan ke konsulat KBRI Songhkla.
Cut Adek menambahkan pihak KBRI sendiri tengah mengupayakan pemulangan segera ke tanah air, dan sebagai syarat administrasi mereka meminta surat miskin untuk pengadaan tiket dan fasilitas lainnya, dan surat miskin tersebu sudah difax oleh keluarga korban yang di Panteraja ke Konsulat KBRI Songkla Bangkok.’’(**)
