SITUBONDO, beritalima.com – Kasus adanya dugaan penyebaran aliran sesat yang terjadi di salah satu desa di kecamatan Asembagus yang pernah menjadi atensi beberapa pihak, akhirnya berakhir di jalur mediasi di kantor Kecamatan Asembagus Kamis (9/03).
Pria berinisial SR ( 37) salah satu Warga desa Asembagus yang diduga menyebarkan ajaran sesat ke jemaahnya secara resmi meminta maaf ke masyarakat dengan disaksikan, Camat Bahri. SH, Kapolsek AKP H. Sugiono. SH, Danramil kapten Inf K. Priyono, Dr.Sumarso Mpd ketua MUI Asembagus, Ketua MWC NU, Ketua Muhammadiyah, ketua LDII, KUA dan puluhan masyarakat kecamatan Asembagus.
“Kami MUI merasa ada perbedaan faham dari saudara SRO, karena tidak sesuai dengan ajaran Islam, Alhamdulilah yang bersangkutan Sadar dan meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi kembali, “Tutur Dr.Sumarmo Ketua MUI.
Mediasi secara langsung dipimpin oleh Camat Asembagus Bahri SH, Disepakati perbedaan pendapat atau ajaran yang dimiliki SRO tidak boleh di sebarkan luaskan kepada orang lain,”Setelah meminta maaf, Saudara SRO kemudian menandatangi pernyataan di atas materai, bahkan tidak akan menyebarkan fahamnya hanya untuk dirinya sendiri, biar masyarakat tidak terganggu, itu intinya,”Kata Bahri.
Kapolsek Asrmbagus AKP H.Sugiono, SH, mengatakan, Kasus dugaan ajaran sesat sudah selesai, karena yang bersangkutan sudah meminta maaf dan membuat pernyataan yang di ketahui oleh Forum Pimpinan Kecamatan ( Forpimka ). Pihak kepolisian juga berjanji akan menugaskan BabhinKamtibmasnya memonitor setiap perkembangan paham-paham baru di masyarakat, yang berpotensi menimbulkan konflik. Sehingga secara preventif akan diupayakan pencegahan munculnya konflik.
“Tugas kami memonitor setiap perkembangan yang ada di masyarakat. setiap gejolak yang ada dan berkembang di masyarakat kita coba untuk memediasi dengan menggandeng instansi-instansi yang ada. tugas kami menjaga Kamtibmas tetap kondusif itu harapan kami,”Tukas Kapolsek
Ditambahkan oleh Danramil 0823/07 Asembagus kapten inf Kaderi Priyono. Masalah tersebut agar berhenti dan selesai dengan adanya mediasi serta meminta masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan isu – isu yang berkembang,”Kami harap kejadian ini tidak boleh berkembang, supaya tidak terjadi keresahan di masyarakat, Asembagus tetap aman kondusif demi NKRI. Kita jaga persatuan dan kesatuan.selaku anak bangsa . NKRI HARGA MATI,”Pinta Danramil.
(JOE).