JAKARTA, beritalima.com — Mantan Relawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004, HM. Jusuf Rizal menilai secara politik lebih menguntungkan bagi Partai Demokrat mendukung Jokowi-Amin menang, ketimbang Prabowo-Sandi pada Pilpres 17 April 2019. Kemenangan Prabowo bisa jadi bumerang bagi generasi muda seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024.
“Karena itu menurut saya para kader Demokrat fokus saja untuk meraih kursi legislatif dan diakar rumput ikut memenangkan Pasangan Capres #01 Jokowi-Amin untuk memuluskan agenda politik Partai Demokrat mengusung AHY Capres 2024,” tegas mantan Direktur Blora Center (Tim Relawan SBY) Jusuf Rizal menanggapi pertanyaan media pasca pertemuan Prabowo-SBY di Jakarta
Menurutnya jika Jokowi-Amin menang banyak kelebihan yang diperoleh bangsa ini. Selain meletakkan fundamental pembangunan dengan ketersediaan infrastruktur, tapi juga dari sisi keberlangsungan tingkat estafet kepemimpinan bangsa dengan generasi muda bisa tercapai.
Tahun 2024 dipastikan jika Jokowi-Amin menang, tidak bisa mencalonkan lagi. Begitu juga KH. Ma’ruf Amin. Praktis tahun 2024 yang muncul adalah kader-kader muda 40-50 tahun. Ada AHY (Demokrat), Anis (PKS), Ridwan Kamil (Nasdem), Sandi (Gerindra), TGB (Golkar), Maman (PKB), dll. Ini akan menguntungkan bagi generasi millenial.
Tapi jika Prabowo yang menang peluang suksesi kepemimpinan kepada kaum millenial tertutup dan sempit. Jika Prabowo menang pada Pilpres 2019-2024 dipastikan Prabowo akan maju lagi tahun 2024-2029. Ini akan merugikan generasi muda bangsa, termasuk AHY yang diproyeksikan dan disiapkan Partai Demokrat untuk maju pada Pilpres 2024.
“Menurut saya, SBY (Partai Demokrat) dan generasi muda jika mendukung Prabowo seperti membesarkan anak macam. Bisa jadi bumerang dan senjata makan tuan. Tidak ada jaminan Prabowo bisa dikontrol. Sejarah orde baru adalah pelajaran berharga. Belum berkuasa saja SBY sudah ditelikung sehingga muncul istilah “Jenderal Kardus”,” tegas Jusuf Rizal
Untuk itu pria berdarah Madura-Batak ini menilai permainan politik SBY sudah benar. Membebaskan kader-kader Partai politik mendukung Jokowi-Amin. Meski sikap politik karena “situasi politik” Demokrat berada di Koalisi Partai Pendukung Prabowo-Sandi.
Masih menurut Jusuf Rizal, ia menilai partai-partai pendukung Prabowo-Sandi (Diluar Gerindra) lebih banyak dirugikan dalam Pileg dan mendongkrak suara Partai Gerindra. Sebab baik Prabowo-Sandi adalah kader Gerindra. Beda jika wakilnya lain partai, misalnya AHY yang jadi Cawapres Prabowo. Yang berjaya itu akhirnya Gerindra, meski Prabowo-Sandi tidak menang di Pilpres 2019
“Saya rasa Partai Demokrat kemudian menyadari itu. Begitu pun PAN. Justru jika partai-partai hanya fokus pada Pilpres dukung Prabowo-Sandi, partai-partai tersebut akan “bisa punah” dan tidak mampu memenuhi Electroral Threshold sebanyak 4 persen. Yang mendulang suara hanya Gerindra,” paparnya
Untuk itu Pria loyalis SBY yang menyeberang dukung Jokowi-Amin dengan membentuk Rumah Relawan Nusantara President Center menghimbau kader Demokrat Pilih Jokowi-Amin untuk mendorong AHY Capres 2024. Pilih Prabowo-Sandi lebih banyak mudharatnya bagi Partai Demokrat. Pilih Jokowi-Amin lebih prospek. SBY tau itu. (rr)