Dukungan Ormas Percepat Partisipasi Imunisasi MR

  • Whatsapp

BLITAR, beritalima.com – Tingginya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan imunisasi Measles-Rubella (MR) memberikan harapan tinggi bagi perisai kesehatan di Jawa Timur. Semakin tingginya partisipasi imunisasi MR ini tak lepas dari dukungan serta gerakan aktif dari organisasi masyarakat (ormas) dalam mengkampanyekan partisipasi dalam imunisasi.

Bupati Blitar, Rijanto, menjelaskan, pelaksanaan imunisasi di Indonesia kerap tak bisa maksimal dengan banyaknya pertentangan di tingkatan masyarakat. Ada yang menganggapnya berbahaya serta belum memiliki sertifkasi halal. Namun, bantuan besar dari ormas untuk terus mengkampanyekan di tingkat basis memberikan pembeda pada pelaksanaan imunisasi MR kali ini.

“Di lapangan banyak teman-teman dari ormas yang ikut menyukseskan pelaksanaan imunisasi MR ini,” ujar Rijanto, Senin (11/9/2017).

Ia melanjutkan, beberapa ormas itu datang ke berbagai acara rutin maupun pertemuan resmi. Kelompok seperti Fatayat dan Muslimat begitu aktif datang ke berbagai pengajian serta acara rutin warga di kampung-kampung. Mereka menjelaskan pentingnya imunisasi MR bagi masa depan anak.

“Demikian juga dengan Aisyiyah yang juga aktif untuk memberikan syiar. Mereka menjelaskan secara detail manfaat imunisasi bagi anak-anak di usia 8 bulan sampai 15 tahun,” jelasnya.

Kondisi itu tentu membuat serapan pelaksanaan imunisasi terus bertambah. Banyak daerah sudah bisa melaksanakan dengan masif. Termasuk di Kabupaten Blitar.

Saat ini, lanjutnya, pihaknya terus berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dalam memberikan perak aktif untuk informasi tentang imunisasi. Harapannya, semua anak di Kabupaten Blitar bisa diimunisasi.

“Ini gerakan yang baik untuk masa depan anak. jadi harus didukung dengan penuh, kami harus bisa melaksanakan target 100% imunisasi bagi anak di Blitar,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Kuspardani menuturkan, perbedaan imunisasi MR dengan sebelumnya adalah komunikasi yang masif di tingkat masyarakat. banyak tokoh masyarakat yang diajak bicara serta diskusi tentang kelangsungan kesehatan bagi anak.

“Tiap Jumat Pak Bupati banyak pertemuan dengan para kyai di pondok pesantren. Mereka diajak bicara tentang imunisasi MR. Ini jadi jalan pembuka untuk masuk ke berbagai lapisan masyarakat,” jelasnya.

Di Blitar sendiri ada sekitar 602 titik imunisasi MR. Titik imunisasi itu terdiri dari 153 titik yang berada di Puskesmas, Posyandu serta simpul di masyarakat desa. Sementara sisanya sebanyak 459 titik berada di sekolah-sekolah.

“Total dalam dua bulan ini kami harus bisa melaksanakan imunisasi pada 258.449 anak. mereka tersebar di berbagai desa yang ada di Blitar,” sambungnya. (Gan/Aa)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *