KATINGAN – Relawan merupakan sumber daya yang tidak terpisahkan dalam upaya penanggulangan bencana di suatu wilayah, khususnya pada saat masa tanggap darurat. Pada saat banjir melanda Kabupaten Katingan, mereka mendukung percepatan penanganan darurat di lokasi terdampak.
Dukungan relawan tersebut terefleksi pada kisah menarik yang dijumpai saat penanganan darurat banjir Katingan. Banyak relawan turut membantu penanganan banjir sejak pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir pada 23 Agustus 2021 lalu. Salah satunya tim gabungan yang terdiri dari Barisan Pemadam Kebakaran dan Petugas Pemadam Kebakaran (BPK/PMK) Emergency yang berasal dari Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan.
Para relawan dari tim gabungan ini harus menempuh jarak 300 kilometer melalui perjalanan darat menuju Kabupaten Katingan untuk membantu penanganan bencana. Hal itu dikatakan oleh Ambrulah, koordinator tim gabungan BPK/PMK Emergency Batola, saat ditemui di Posko Bencana Banjir Kabupaten Katingan.
“Perjalanan dari Batola ke Katingan cukup jauh, kami menempuh jarak 300 kilometer sekitar delapan jam untuk sampai posko ini,” kata Ambrulah pada Senin (13/9).
Ia bercerita, kedatangannya dan tim merupakan panggilan nurani dan merasa bahwa warga terdampak adalah keluarga sehingga perlu turun membantu penanganan banjir di Katingan.
“Ketika mendengar dari laporan Whatsapp dan cukup viral di medsos (media sosial) kami merasa para warga terdampak merupakan saudara kami meskipun beda daerah, kemudian kami memutuskan untuk mengirim tim ke sini,” tuturnya.
“Sebelum berangkat, kami berkoordinasi dengan BPBD Batola untuk meminta dukungan kendaraan dan juga peralatan. Akhirnya kami dipinjamkan empat mobil, satu perahu karet, 10 jaket pelampung dan obat-obatan,” lanjut Ambrulah.
Lebih lanjut ia menambahkan, timnya terdiri dari berbagai latar belakang dan memiliki kemampuan penanganan bencana.
“Tim kami terdiri dari berbagai macam latar belakang, ada yang pekerja, mahasiswa dan pelajar. Tentunya memiliki kemampuan dan pengalaman penanganan bencana,” tutupnya.
Sementara itu, Roby yang menjabat sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan menyambut baik dukungan yang diberikan oleh para relawan maupun masyarakat dalam penanganan bencana.
“Kami apresiasi keterlibatan masyarakat dan relawan karena dapat meringankan dan mempercepat penanganan bencana, khususnya Katingan sangat terbantu, terkadang relawan bisa mencapai lokasi terlebih dahulu karena tinggal di dekat lokasi,” kata Roby.
BPBD Kabupaten Katingan memfasilitasi relawan, seperti tempat tinggal dan makanan selama tanggap darurat.
“Salah satu bentuk apresiasi kami adalah dengan memfasilitasi tempat istirahat dan makanan selama mereka bertugas di Katingan,” imbuhnya.
Selain dibantu relawan dari luar daerah, BPBD Kabupaten Katingan memiliki program Satuan Tugas (Satgas) Kebencanaan yang berada di setiap desa sejak tahun 2019, yang dapat dikatakan menjadi bagian relawan.
“Satgas kebencanaan di setiap desa diseluruh Katingan telah dibentuk sejak 2019 dan diberikan sosialisasi serta simulasi, baik itu langsung di laoangan maupun melalui grup whatsapp,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Rigisman Kepala Bidang Darurat dan Logistik BPBD Kab. Katingan menjelaskan, dari 12 kecamatan yang terdampak banjir kini sisa empat kecamatan.
“Kondisi terakhir pada Senin (13/9) banjir mulai surut di hampir seluruh lokasi terdampak, dikarenakan intensitas hujan yang menurun. Dari 12 kecamatan yang terdampak banjir sejak 23 Agustus 2021, saat ini tinggal empat kecamatan yang masih terdampak,” kata Rigisman.
BPBD Kab. Katingan masih melakukan penanganan bencana banjir di sejumlah daerah dengan menerjunkan tim untuk melakukan pembersihan dan distribusi logisti.
“Mobil tangki kami masih melakukan perjalanan ke lokasi untuk melakukan pembersihan maupun distribusi air bersih ke tandon atau tempat air warga, juga membagikan nasi bungkus dan paket makanan kirimin dari BNPB di jakarta,” ucapnya.
BPBD Kab. Katingan mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan akan adanya banjir susulan, mengingat masih berpotensi terjadi hujan dalam beberapa waktu ke depan.