JAKARTA, Beritalima.com-
Dunia usaha kuncinya berada di Kabupaten kota dan Provinsi. Maka dari itu KADIN Indonesia berharap Pemerintah memberikan reward bagi Pemerintah Daerah yang menjalankan paket kebijakan.
Eddy Ganefo Ketua KADIN Indonesia mengatakan, langkah yang dilakukan Presiden Joko Widodo melalui paket-paket kebijaksanaan, dengan cara memotong regulasi, masalah perizinan, cara membuat perusahaan dengan cepat. Namun demikian hambatan di Indonesia untuk mendirikan usaha adalah masalah perizinan, pertanahan, listrik, bunga bank, dan lain-lain.
Kadin Indonesia memberi dukungan riil yang sudah mulai terasa melalui program Goes to Campus di 5 perguruan tinggi di Indonesia. Dukungan lainnya adalah menekan harga daging yang sangat tinggi serta memberantas kartel-kartel.
“Kita ingin pengusaha yang baik dan tidak memeras bangsanya sendiri. Oleh karena itu Kadin Indonesia bersama HKTI ikut program atau anjuran dari Pak Jokowi untuk menjual daging dengan harga murah Rp 75 ribu/kg, karena harga daging di luar negeri hanya 4 dolar, ditambahan dengan ongkos kirim paling hanya 55 ribuan. Tapi kenyataannya harga daging di lapangan di atas Rp100 ribu,”ujar Eddy.
Dikatakan Eddy Program tersebut harus berkesinambungan. Pasalnya jika tidak bertahan lama, maka kartel-kartel daging akan tumbuh. Jika terus bertahan dan pemerintah memberikan kemudahan-kemudahan untuk impor daging, dan pengusahanya juga diperbesar. Hingga kartel-kartel itu akan kewalahan dan bahkan akan kalah.
“Ini jangan hanya dilakukan pada bulan Ramadan tapi harus terus menerus,”tambahnya.
Menurut Eddy, Kartel harus dipangkas sehingga harga daging bisa distabilkan. Untuk sementara, Indonesia masih harus mengimpor daging karena tidak mungkin dengan seketika sapi itu langsung besar. Langkah yang berbarengan untuk pemberdayaan peternak sapi, kini sedang dilakukan oleh Kementerian Pertanian dengan membuat pertenakan-peternakan sapi seperti di NTT.
“Mudah-mudahan kalau ini jalan kita bisa swasembada daging dan tidak perlu mengimpor daging lagi,”ujarnya.(Edi/NN)