Bandung, beritaLima.com ,- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 02 Mei tahun 2016 bagi Edi Junaedi tidak berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Hasil penelusuran beritaLima.com, pengabdiannya sejak 01 Juli 1994 sebagai seorang Pendidik masih belum mendapat penghargaan yang layak. Laki-laki kelahiran Bandung, 15 Desember 1973 itu harus menjadi tumbal keserakahan oknum pejabat pada pemerintahan Kabupaten Bandung yang diduga memperjual belikan tiket pada seleksi CPNS TA 2013 lalu. Dia saat ini masih bertatus sebagai guru honorer, padahal menurut beberapa sumber, S1 jebolan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YAMISA Soreang Bandung itu cukup kafabel dalam melaksanakan tugasnya. Dia menjadi guru favorit di tempatnya mengajar bahkan beberapa rekan sesama guru seringkali menggunakan jasanya ketika berurusan dengan IT, termasuk Pendaftaran PUPNS 2015. Ketika disambangi ke rumahnya, Senin, (02/05/2016), Edi Junaedi mengatakan jika dia pasrah dengan keadaan. “Bagi saya, perayaan Hardiknas 2016 sama seperti Hardiknas 1994, saya masih menjadi guru honorer’, pungkas dia sambil terenyum getir. (Pathuroni Alprian).
