Lampung, 4 April 2018 (Humas Bakamla RI)— Anak-anak bangsa merupakan komponen penting untuk kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim. Oleh karena itu, Bakamla RI menggelar program Edukasi Maritim dengan sasaran anak-anak pesisir dan perbatasan, bersama para relawan pemerhati lingkungan sosial bernama Perahu Pustaka Lampung, di Lampung Selatan, Rabu (4/4/2018).
Ada dua sasaran lokasi sekolah yang dituju untuk kegiatan yang bertujuan memotivasi dan menginspirasi anak-anak pesisir dan perbatasan ini, yaitu SDN 1 Sumur yang berlokasi di Jalan Pantai Sumur Induk, dan SDN 5 Sumur di Pulau Rimau Balak. Kedua sekolah yang berada di desa Sumur kecamatan Ketapang, kabupaten Lampung Selatan itu akan dikunjungi dalam dua hari kegiatan, 4-5 April 2018.
Edukasi maritim anak pesisir di SDN 1 Sumur yang berlangsung Rabu (4/4) dibuka oleh Kasubdit Pengembangan Potensi Keamanan dan Keselamatan Laut Kombes Pol Suharwiyono. Turut menyampaikan kata sambutan oleh tuan rumah setempat, yaitu Kepala Sekolah SDN 1 Sumur, Kepala Desa Sumur, Kabid Dinas Pendidikan Lampung Selatan, serta dihadiri pula oleh aparat Polres Lampung Selatan, dewan guru dan Komite Sekolah SDN 1 Sumur.
Sementara itu, tampak juga wajah 124 anak kelas 1 hingga 6 yang dengan antusias mengikuti kegiatan. Antusiasme itu ditunjukkan pula dengan adanya tari sembah yang disajikan anak-anak SDN di Ketapang pada pertengahan acara. Bahkan kedatangan rombongan Bakamla RI pagi tadi disambut dengan barisan rapi anak-anak sambil melantunkan lagu dan yel-yel di halaman sekolah.
Selama satu hari, anak-anak pesisir tersebut diajak untuk mencintai laut dan ikut menjaga kebersihan dan kelestariannya. Para penggiat dan pemerhati lingkungan sosial dibidang pustaka dan literasi ikut mendukung keberhasilan acara ini dengan menggali dan memunculkan pemahaman anak-anak tentang pentingnya laut yang melingkupi keberadaan mereka.
Hamdani, salah satu penggiat Perahu Pustaka mengatakan sangat mendukung kegiatan ini, yang sejalan dengan apa yang telah mereka perjuangkan untuk mendidik anak-anak bangsa di pesisir. Terhitung sudah ada hampir 20 titik di Lampung Selatan yang ikut bergiat dengan menyediakan media pustaka secara swadaya, katanya.
Selain Hamdani, materi edukasi disampaikan pula oleh Radmiadi yang merupakan ketua penggiat Perahu Pustaka dan Agung Gede yang menginisiasi berdirinya Jangkar Pustaka. Keduanya merupakan aparat setempat yang merasa tergelitik dengan terbatasnya kondisi yang ada namun berkeinginan kuat untuk mencerdaskan anak bangsa. Materi dibedakan menjadi dua kelompok, yang disampaikan secara visual dengan tampilan gambar dan video di ruang kelas untuk anak kelas 4 sampai 6, dan sesi baca buku untuk anak kelas 1 sampai 3 dilaksanakan di pinggir laut. Pada kegiatan ini hadir pula Ardiyanto, penggiat Pustaka Bergerak dengan motor pemberian Presiden Jokowi, dan Asror Musclisin, sehari hari dipanggil Acong adalah pendiri Pustaka Nelayan, turut serta memandu kegiatan baca anak-anak.
Untuk mengedukasi secara langsung, rencananya setelah materi kelas dan baca selesai, kegiatan akan dilanjutkan dengan pembersihan sampah dan proses belajar menanam mangrove, sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan.