MADIUN, beritalima.com- Ekskavasi (penggalian) Sendang Tundung Medioen di Kelurahan Kuncen Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jawa Timur, mulai menggunakan alat berat berupa ekskavator, Rabu 15 September 2021.
Alat berat ini, dimadsudkan untuk mempercepat penemuan mata air aktif di sendang tersebut. Pasalnya, sebelum dibangun pada tahun 1984, di sendang tersebut terdapat mata air aktif yang cukup besar.
Menurut salah satu anggota tim ahli arkeologi dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Ali Mohammad Said, dalam catatan Belanda, di Kelurahan Kuncen terdapat dua mata air.
“Yang satu disini (Sendang Tundung Medioen), satu lagi di utara makam (makam Adipati Ronggo Jumeno, bupati pertama Madiun-red),” terang Said, di lokasi ekskavasi, Rabu 15 September 2021
Menurutnya lagi, masih dalam keterangan catatan Belanda, dua sendang ini, mempunyai fungsi yang berbeda.
“Yang satu untuk pandai besi, yang satu lagi untuk pengobatan. Tapi belum diketahui pasti, mana yang untuk pandai besi, mana yang untuk pengobatan,” tambahnya.
Sayangnya, satu sendang atau mata air yang berada di utara makam Ronggo Jumeno, sekarang tidak nampak jejaknya.
Sementara itu menurut Kasi Cagar Budaya pada Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan, Pariwitasa, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Madiun, Sumiati, SH, tim dari BPCB Trowulan yang beranggotakan 11 orang, akan bekerja hingga Senin (20/9).
“Ditemukan mata air atau tidak, nanti tetap dibangun. Soalnya tempat ini khan masuk cagar budaya kota,” tutur Sumiati, SH, di lokasi ekskavasi, Rabu 15 September 2021.
Terkait pembangunan, lanjutnya, akan dilakukan oleh pihak Dinas PUPR Kota Madiun. “Kemungkinan tahun anggaran 2022,” pungkasnya.
Untuk diketahui, BPCB Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur, merupakan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Kebudayaan, yang bernaung dibawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (Dibyo).
Ket. Foto: Ali M. Said (pakai topi).
