Malut,beritaLima.com – Bank Indonesia (BI) melakukan ekspedisi kas keliling di wilayah-wilayah terdepan, terpencil dan terluar di hampir seluruh wilayah Indonesia,
Hal ini bertujuan agar mewujudkan salah satu pilar tugas BI dibidang sistem pembayaran rupiah yang melalui depertemen pengelolaan uang rupiah, yaitu menyediakan uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, dan dalam jumlah yang cukup, serta pecahan yang sesuai dan kondisi yang layak.
Deputy depertemen pengolahan BI “Shithowati Sandrarini” kepada sejumlah wartawan saat ditemuinya menjelaskan “Tugas ini menjadi sangat relevan dengan Tentara Nasional Republik Indonesia dalam menegakan kedaulatan NKRI sampai dengan wilayah perbatasan dengan salah satu symbolnya berupa mata uang rupiah, oleh karena itu kerjasama sinergitas antara Bank Indonesia dan TNI senantiasa terjalin secara harmonis dari waktu ke waktu.”
Dalam sambutannya dia juga menyampaikan bahwa ekspedisi kali ini, depertemen pengolahan uang BI bekerjasama dengan BI perwakilan Malut dan TNI angkatan laut Malut untuk melakukan kas keliling untuk menjangkau pulau-pulau terluar di wilayah timur dari Indonesia. Ekspedisi seperti ini yang bekerja sama dengan TNI angkatan laut di mulai sejak tahun 2010, untuk sekarang sudah enam tahun dan selama enam tahun sudah melewati 48 pulau terpencil dan 92 pulau terluar, tambahnya.
Shithowati mengakui, Untuk ekspedisi kali ini kami menyediakan pecahan uangkecil yang nanti mau ditukarkan oleh masyarakat dengan pecahan uang yang besar, jadi kami mulai membawa dari pecahan uang Rp. 20.000 sampai Rp. 1.000. kegiatan ini juga dilaksanakan dalam rangka rupiah bersih, dan di dalam perjalanan ini kami juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada disekitar khususnya mengenali ciri keaslian uang rupiah.
Sebab ciri keaslian uang itu merupakan garda depan kita dalam mencegah dalam mencegah upaya pemalsuan uang, jika masyarakat mengenali ciri keaslian uang kita maka itu merupakan satu langkah untuk mencegah proses pemalsuan uang, jelasnya.
Gerakan rupiah bersih ini jargonnya adalah 3D yaitu dilihat, diraba, dan diterawang. Kami juga mempunyai program baru di departemen keuangan BI yaitu Central life cas natbook planing (CLC), dengan program itu kita dapat mengetahui wilayah mana saja yang mesti kita jangkau agar rupiah itu menjadi bagus.
Kepala BI perwakilan Malut Dwi tugas W. menambahkan “Ekspedisi kali ini hanya memakan waktu tujuh hari dari tanggal 27 sampai nanti kembali pada tanggal 2 mei di manado.Berikutnya kita juga akan meluncurkan ekspedisi bersama kementrian sumberdaya dan pengembanan manusia pada tanggal 29 mei mendatang.
Namun ekspedisi kali ini dengan rute Ternate, Morotai, Pulau Lirung, Pulau Marore, Pulau Sangihe dan terakhir ke Bitung.”
Bukan hanya itu kami juga memberikan bantuan sosial dalam Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) di pulau Kolorai (Morotai), bantuan yang diberikan berupa buku-buku untuk siswa SD dan SMP. Dan di sana juga kita akan membuat sosialisasi tentang ciri keaslian uang yaitu dengan cara 3D, kebetulan pulau Kolorai merupakan masyarakat binaan dari BI perwakilan Malut dari tiga tahun lalu, tutupnya.(@rdy)