SURABAYA, beritalima.com – Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengajak kepada seluruh anak muda ikut mengembangkan potensi pariwisata di Jawa Timur. Karena, dalam memajukan dunia pariwisata Jatim tidak bisa dikembangkan dengan cara atau pola pikir yang lama.
“Kita percaya bahwa anak muda bukan berarti lebih baik dari yang tua, tapi akan melengkapi pemikiran kita semua. Yang muda jangan merasa tidak butuh yang tua. Begitu juga yang tua menghargai masukan dari yang muda. Inilah yang penting dalam mengembangkan pariwisata di Jatim,” ujar Emil Dardak, panggilan akrab Wagub Jatim saat menghadiri Meet Up & Share Social Media Influencer Majapahit International Travel Fair (MITF) di halaman belakang Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (28/4) sore.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Emil Dardak meminta kepada anak muda jangan takut berbicara dan mengekspresikan diri. Apalagi sekarang, perkembangan media sosial cukup pesat. Namun dalam mengekspresikan sesuatu akan lebih bermakna jika disertai dengan wawasan yang luas.
Selain melibatkan anak muda, ia juga berharap agar pelaksanaan (MITF) tahun ini bisa mengintegrasikan industri 4.0. “Kita telah mengontak Go-Jek untuk menanyakan bagaimana penerapan industri 4.0,” katanya.
Menurutnya, industri 4.0 dalam pengembangan pariwisata bisa dilakukan melalui dua cara, yakni dengan virtual dan augmented reality. Hal ini lebih menarik dibandingkan dengan promosi pariwisata menggunakan brosur.
Promosi pariwisata bisa dilengkapi dengan kacamata virtual reality. Dengan cara tersebut, diharapkan seseorang bisa tetap ada di tempatnya, tetapi secara 360 derajat seakan-akan bisa melihat tempat wisata yang diharapkan.
“Kita ingin dorong virtual reality untuk promosi wisata. Promosi wisata kabupaten/kota harusnya ada booth yang memiliki virtual reality. Inilah yang kita dorong. Siapa yang bisa membuat virtual reality ya anak-anak muda ini. Sekarang sudah banyak dijual kamera 360,” jelas Emil Dardak sambil menjelaskan teknik pengambilan virtual reality dengan kamera 360 yang didorong di Millenial Job Center (MJC).
Karena itu, melalui MJC, pihaknya ingin memberikan kesempatan bagi anak muda untuk mendapatkan pengalaman kerja membuat virtual reality, video atau application yang bisa mendorong pariwisata. Apalagi Jatim memiliki potensi pariwisata yang sangat luar biasa.
Mengenai augmented reality, Emil Dardak menjelaskan, bahwa penerapannya seperti permainan Pokemon Go. Pada tempat wisata tersebut bisa dibuat augmented reality melalui permainan pada smartphone untuk anak-anak maupun orang dewasa. Sebagai contoh, ada permainan yang digunakan untuk menemukan beberapa items pada tempat wisata. Jika berhasil ditemukan semua, wisatawan yang melakukan permainan itu bisa mendapatkan voucher.
“Dengan augmented reality, pengalaman wisatawan bisa menjadi lebih menarik. Customer experience seperti ini menjadi masa depan untuk bisa saling merebut pangsa pasar,” tuturnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Emil Dardak menantang anak muda untuk berkompetisi membuat video promosi Wisata di Desa Mendak Kabupaten Madiun yang akan dinilai pada ajang MITF 2019. Tiga juara terbaik akan diberikan hadiah smartphone.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim Sinarto, S.Kar, MM mengatakan, kegiatan MITF 2019 merupakan penerapan implementasi dari pemikiran Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk melibatkan anak muda dan kaum millenial di sektor pariwisata melalui media sosial.
“Kalau hanya berita konvensional itu kadang-kadang yang nonton hanya sebagian orang. Tetapi kalau media sosial setiap orang bisa baca. Kapan pun dan dimanapun bisa melihat. Itu yang menjadikan Gubernur Jatim sangat ingin bertemu dan mengapresiasi anak-anak muda,” jelasnya.
Meet Up & Share Social Media Influencer MITF juga dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekdaprov Jatim Ir. Wahid Wahyudi, MM , Kepala Dinas Kominfo Prov. Jatim Dr. Ardo Sahak, SE, MM, Dosen Komunikasi Unair Suko Widodo, Kepala Desa Mendak Nur Kholifah, Ikatan Raka-Raki Jatim, dan social media influencer dari Jatim. (rr).