SIDOARJO, beritalima.com – Sebanyak 500 orang menerima pembagian daging qurban dari Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Rabu (22/8/2018). Mereka, selain peserta dan tenaga Perisai BPJS Ketenagakerjaan Jatim, juga masyarakat sekitar.
Dalam merayakan Hari Raya Idul Adha 1439 H ini Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim menyembelih 2 ekor sapi dan 1 ekor kambing. Satu ekor sapi berasal dari Kantor Pusat BPJS Ketenagakerjaan, dan lainnya hasil urunan sukarela seluruh karyawan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim.
Kegiatan yang melibatkan seluruh karyawan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim ini berlangsung mulai pukul 10.00 hingga selesai sore hari.
Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur, Dodo Suharto, di sela kesibukan membagikan daging qurban itu menuturkan, ini merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kanwil BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan. Ini salah satu wujud kepedulian para karyawan Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim pada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Disebutkan pula, program employee volunteering ini merupakan yang kedua dalam tahun ini, setelah sebelumnya berupa bakti sosial di salah satu di Panti Jompo di Jombang.
Dodo menjelaskan, employee volunteering adalah kegiatan yang seluruh biayanya swadaya murni para personil Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim.
“Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat bagi orang banyak, dan InsyaAllah diterima Allah SWT,” ucapnya.
“Kegiatan employee voluntering ini sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat dan lingkungan sekitar yang membutuhkan. Kegiatan seperti ini dilakukan juga di seluruh wilayah kerja BPJS Ketenagakerjaan Jatim dan sifatnya berkelanjutan,” tandas Dodo.
Ditanya mengenai jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur, Dodo mengatakan, sampai Juli 2018 tercatat ada 66.000 badan usaha aktif, dengan jumlah tenaga kerja aktif 2,9 juta, yang meliputi sektor Penerima Upah (PU) 1,75 juta, sektor Bukan Penerima Upah (BPU) 315.000, dan sektor jasa konstruksi 902.000.
Untuk pembayaran klaim, sampai Juli 2018 sebanyak 142.278 kasus dengan total klaim sebesar Rp 1,417 triliun.
Secara rinci disebutkan, klaim Jaminan Hari Tua (JHT) sebanyak 115.510 kasus sebesar Rp 1,26 triliun, Jaminan Kematian (JKM) 1.817 kasus sejumlah Rp 51,1 miliar, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) 14.259 kasus senilai Rp 85 miliar, dan Jaminan Pensiun (JP) sebanyak 10.692 peserta sebesar Rp 12,4 miliar.
Menurut Dodo, eksistensi BPJS Ketenagakerjaan merupakan bukti negara hadir untuk memberikan kepastian perlindungan atas risiko sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.
Karena itu, Dodo menghimbau pada seluruh pengusaha dan pekerja baik penerima upah maupun bukan penerima upah serta pekerja jasa kontruksi untuk memproteksi diri dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Perlindungan jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan ini sangat penting, karena risiko kerja bisa terjadi kapanpun dan dimanapun,” tambah Dodo. (Ganefo)