SURABAYA, beritalima.com | Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa 2020 telah berakhir Sabtu (10/10/2020) malam. Meski digelar secara virtual karena Pandemi Covid-19, kegiatan selama 5 hari ini capaiannya sangat menggembirakan, di antaranya mampu mengundang perhatian 71.952 pengunjung, dengan jumlah transaksi booth sebesar Rp 434,30 juta.
Dengan tema “Akselerasi Ekonomi Syariah Dalam Mendukung Perekonomian Regional”, kegiatan bagian dari perjalanan menuju perhelatan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) 2020 ini berhasil melibatkan lebih banyak stakeholder dan pencapaian yang fantastis.
Rangkaian acara yang dimulai sejak 5 Oktober 2020 ini meliputi sharia forum yang terdiri dari 8 seminar, 9 talkshow, dan 9 business coaching.
Minat pelaku usaha untuk mengikuti coaching clinic 1 on 1 tampak sangat luar biasa. Jadwal konsultasi selalu terisi penuh dengan total 253 sesi konsultasi. Topiknya di antaranya tentang ekspor, terkait dengan standarisasi produk, tata cara ekspor dan kepabeanan.
Selain itu tentang digitalisasi, terkait dengan optimalisasi sosmed dan marketplace. Terus tentang sertifikasi, antara lain sertifikasi halal, SNI, HAKI (cipta dan merk). Juga tentang visual branding, dan yang terakhir mengenai packaging food dan non food.
Sebagai bentuk riil dukungan terhadap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, dilaksanakan pula kegiatan business matching yang merupakan ajang pertemuan bisnis antara pelaku UMKM/pemilik project dengan calon investor atau lembaga keuangan bank maupun non bank yang potensial.
Besarnya peran Perbankan Syariah dan lembaga pengelolaan dana sosial dalam pencapaian transaksi booth dan business matching menunjukkan menguatnya peran Perbankan Syariah dan Lembaga pengelolaan dana sosial dalam mendukung bergeraknya roda perekonomian.
Pelaksanaan beberapa event di FESyar kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan dalam mendorong perkembangan FESyar di regional Jawa, khususnya Jawa Timur. Beberapa pihak telah berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam menindaklanjuti capaian-capaian dalam FESyar serta tindak lanjut pendampingan business coaching yang telah dilakukan.
Dalam acara penutupan, di hadapan para wartawan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan, berbagai kegiatan telah dilaksanakan dengan capaian di atas ekspektasi.
Menurutnya, ini menunjukkan antusiasme masyarakat untuk terus mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam seluruh sendi kehidupan, utamanya dalam mewujudkan usaha yang halal dan toyibah.
“Kita patut berbangga, karena ini menunjukkan bahwa UMKM kita mulai aware, bahwa peningkatan kapasitas SDM dan pemahaman terhadap regulasi menjadi faktor kunci selain peningkatan kualitas produknya,” kata Difi.
“Yang tidak kalah menggembirakan, capaian business matching selama penyelenggaraan Fesyar Jawa 2020 adalah sebesar Rp 3,5 triliun, yang terdiri dari fasilitasi pembiayaan perbankan syariah, lembaga ziswaf dan business to business,” lanjut Difi. “Semoga capaian ini, mampu menjadi pendorong bergeraknya roda ekonomi di tengah kondisi kita saat ini,” imbuhnya. (Ganefo)