Oleh:
DR.dr. Robert Arjuna FEAS *
Temanku Pak Terry mempunyai seorang anak laki betumur 11 tahun,suka kejang kejang dan mulut keluar buih banyak dan harus kasih obat kejang baru berhenti,berobat ke dokter mengatakan sakit Ayan atau di sebut sakit Epilrpsi dan dilarang bawa mobil dan berenang,begitu pula anak ibu Sulis yang bernama Si sinta baru umur 7 tahun sering kejang kejang kalsu deman tinggi dan harus segera masukan obat lewat dubur bernama Stesolid Suppositoria, maka setiap ke sekolah harus disediakan obat Stesolid Suppositoria satu tube. Memang repot tapi wajib, bicara soal Epilepsi rasanya merupakan penyakit yang diderita setiap orang
Untuk itu mari kita bahas bersama……!
Epilepsi merupakan suatu gangguan sistem persarafan sentral, di mana aktivitas dari otak menjadi abnormal. Gangguan ini dapat menyebabkan kejang atau periode di mana seseorang mengalami perilaku abnormal, sensasi abnormal, dan terkadang hilangnya kesadaran. 1Tanda dan gejala dari kejang dapat bervariasi. Sebagian orang dengan epilepsi bisa saja hanya menunjukkan tatapan kosong selama beberapa detik saat mengalami kejang. Sementara sebagian lainnya dapat mengalami kaki atau tangan yang menyentak.
Pada kondisi ringan, epilepsi hanya mengalami serangan kejang pada sebagian tubuh. Namun pada kasus parah, seseorang dapat kejang hingga seluruh tubuh bahkan mengalami kehilangan kesadaran. Bahaya jika tidak segera diobati adalah sel-sel otak akan mengalami kerusakan. Bahkan hingga menyebabkan kematian.
Penyakit epilepsi atau ayan merupakan kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Epilepsi bisa menyerang seseorang ketika terjadinya kerusakan atau perubahan di dalam otak.
Epilepsi adalah gangguan pada sistem saraf pusat akibat pola aktivitas listrik yang berlebihan di otak. Hal ini menyebabkan penderitanya mengalami kejang secara berulang pada sebagian atau seluruh tubuh.Seseorang dinyatakan menderita epilepsi jika pernah mengalami kejang lebih dari satu kali tanpa penyebab yang jelas. Epilepsi dapat diderita oleh semua kelompok usia, tetapi biasanya epilepsi dimulai saat masih anak-anak.
Kejang akibat gangguan ini bisa ditandai dengan beberapa gejala awal seperti berdebar-debar, pusing
Kram Rasa tidak enak pada perut,harus segera bawa berobat ke dokter.Di dalam otak manusia terdapat neuron atau sel-sel saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf. Setiap sel saraf saling berkomunikasi menggunakan impuls listrik. Pada kasus epilepsi, kejang terjadi ketika impuls listrik tersebut dihasilkan secara berlebihan, sehingga menyebabkan perilaku atau gerakan tubuh yang tidak terkendali.Ada jenis epilepsi yang umumnya dialami oleh anak-anak, dikenal dengan nama epilepsi absence atau petit mal. Meski kondisi ini tidak berbahaya, prestasi akademik dan konsentrasi anak bisa terganggu. Ciri-ciri epilepsi ini adalah hilangnya kesadaran selama beberapa detik, mengedip-ngedip atau menggerak-gerakkan bibir, serta pandangan kosong. Anak-anak yang mengalami kejang ini tidak akan sadar atau ingat akan apa yang terjadi saat mereka kejang.
FAKTOR RESIKO
1. Usia.
Epilepsi umumnya dialami oleh usia anak-anak dan lansia. Meski demikian, kondisi ini juga dapat dialami oleh semua kalangan yang memiliki risiko terkena epilepsi.
2. Genetik.
Riwayat kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga dapat menjadi pemicu penyebab epilepsi.
3. Cedera pada kepala.
Cedera kepala dapat menjadi penyebab epilepsi.
4. Stroke dan penyakit vaskular.
Stroke dan penyakit pembuluh darah (vaskular) lainnya dapat menyebabkan kerusakan otak yang dapat memicu kondisi ini.
5. Demensia.
6. Infeksi otak.
Peradangan pada otak atau sumsum tulang belakang dapat meningkatkan risiko terkena epilepsi.
7. Riwayat kejang di masa kecil.
Kejang dapat disebabkan oleh demam tinggi. Pada kondisi ini, anak lebih rentan mengalami epilepsi.
GEJALA EPILEPSI
1. Kejang Parsial
A. Kejang parsial simpel, yaitu kejang yang pengidapnya tidak kehilangan kesadaran. Gejalanya dapat berupa anggota tubuh yang menyentak, atau timbul sensasi kesemutan, pusing, dan kilatan cahaya. Bagian tubuh yang mengalami kejang tergantung pada bagian otak mana yang mengalami gangguan.
B. Kejang parsial kompleks. Kadang-kadang, kejang focal memengaruhi kesadaran pengidapnya, sehingga membuatnya terlihat seperti bingung atau setengah sadar selama beberapa saat. Inilah yang dinamakan dengan kejang parsial kompleks. Ciri-ciri kejang parsial kompleks lainnya adalah pandangan kosong, menelan, mengunyah, atau menggosok-gosokkan tangan.
2. Kejang Umum
1. Mata yang terbuka saat kejang.
2. Kejang tonik. Tubuh yang menjadi kaku selama beberapa detik. Ini bisa diikuti dengan gerakan-gerakan ritmis pada lengan dan kaki atau tidak sama sekali. Otot-otot pada tubuh terutama lengan, kaki, dan punggung berkedut.
3. Kejang atonik, yaitu otot tubuh tiba-tiba menjadi rileks, sehingga pengidap bisa jatuh tanpa kendali.
4. Kejang klonik, yaitu gerakan menyentak ritmis yang biasanya menyerang otot leher, wajah dan lengan.
5. Tekadang, pengidap epilepsi mengeluarkan suara-suara atau berteriak saat mengalami kejang.
6. Mengompol.
7. Kesulitan bernapas untuk beberapa saat, sehingga badan terlihat pucat atau bahkan membiru.
Dalam beberapa kasus, kejang menyeluruh membuat pengidap benar-benar tidak sadarkan diri. Setelah sadar, pengidap terlihat bingung selama beberapa menit atau jam.
PENYEBAB EPILEPSI
1. Epilepsi idiopatik, disebut juga sebagai epilepsi primer.
Ini merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui. Sejumlah ahli menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik (keturunan).
2. Epilepsi simptomatik, disebut juga epilepsi sekunder.
Ini merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui. Sejumlah faktor, seperti luka berat di kepala, tumor otak, dan stroke diduga bisa menyebabkan epilepsi sekunder.
PENUNJANG DIAGNOSA
1. cara berjalan.
2. otot.
3. kepekaan.
4. kemampuan berpikir.
5. EEG atau elektroensefalogram. (Tes EEG dilakukan untuk mengetahui masalah aktivitas listrik yang ada di otak.)
6. Tes darah. (Tes ini untuk mengetahui tanda infeksi dan masalah kesehatan lain.)
PENGOBATAN
Belum ada metode dan obat untuk menyembuhkan epilepsi. Namun, ada obat untuk mencegah terjadinya kejang yaitu obat yang dapat menahan gejala epilepsi, sehingga pengidapnya dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan normal. Kejang-kejang pada pengidap epilepsi perlu ditangani dengan tepat adalah untuk menghindari terjadinya situasi yang dapat berakibat fatal. Misalnya terjatuh, tenggelam, atau mengalami kecelakaan saat berkendara akibat kejang.
PENCEGAHAN EPILEPSI
1. obat- obatan
2. pola hidup yang sehat, seperti olahraga secara teratur
3. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan,
4. diet khusus.
PERLU PERHATIKAN
Kamu perlu menghubungi dokter jika mengalami gejala-gejala epiepsi seperti berikut:
Bila ada seseorang yang Kejang berlangsung lebih dari 5 menit.,Pernapasan atau kesadaran tidak kembali setelah kejang berhenti..Kejang kedua berlangsung segera setelahnya..Demam tinggi., Kelelahan akibat panas.,Sedang hamil Memiliki diabetes.maka perlu waspdailah ini awal dari penyakit Epilepsi ,makaharus segera bawa konsultadi kr dokter
Demikian sekilas info mengenai pengetahuan Epilepsi,semoga bermanfaat
RobertoNews 1512 [8.8.22(08.00)]
• Praktisi Dokter & Penulis Ilmu Kesehatan