SURABAYA, beritalima.com – Student Exchange Program/SEP/program pertukaran pelajar Jawa Timur-OsakaJepang diharapkan mampu mendorong terbentuknya generasi yang unggul, percaya diri, dan mandiri. Oleh karena itu, kegiatan SEP dilakukan setiap tahun.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas Dan Protokol Pemprov. Jatim Drs. Benny Sampirwanto M. Si saat menyerahkan sertifikat SEP 2017 di ruang rapat Biro Humas dan Protokol di Kantor Gubernur Jatim Lt. 2 kompleks belakang, Jl. Pahlawan No 110 Surabaya, Selasa (30/1). SEP 2017 sendiri dilaksanakan pada tanggal 20-24 November 2017.
Dicontohkan Benny, percaya diri dan kemandirian tsb antara lain didorong melalui diikutkannya para siswa SMA Jatim belajar mata pelajaran seperti matematika dan penampilan budaya Jatim di sekolah-sekolah mitra di Osaka Jepang. Kedisiplinan juga menjadi sisi lain yang dapat dipelajari dari keikutsertaan pada progra SEP ini.
Ditambahkan, pemberian sertifikat yang ditandatangani direktur kerjasama luar negeri pemerintah provinsi/prefecture kedua belah pihak juga menjadi nilai plus bagi peserta. Diharapkannya, sertifikat tersebut menjadi nilai bagi peserta, baik untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi maupun di dunia kerja.
SEP 2017 merupakan program tahun ke-5, sebagai realisasi kerjasama provinsi/prefecture kembar Jatim-Osaka. Kegiatan yang pertamakali dilakukan pada tahun 2013 ini merupakan tindaklanjut peryemuan antara Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo dengan Gubernur Osaka Ichiro Matsui pada tanggal 19 Pebruari 2012. Untuk semakin mendekatan masyarakat dua belah pihak, kedua gubernur bersepakat saling mengirim para pemuda atau siswanya melalui program SEP.
Dampak Positif Bagi Sekolah
Memberikan sambutan, Kepala SMA 3 Sidoarjo Eko Rejoso mengatakan, SEP telah meningkatkan kepercayaan diri bagi sekolah, bukan hanya bagis siswa tetapi juga para pengajarnya. “Program ini ikut memotivasi para guru dalam bekerja,”ujarnya, yang untuk itu, selain mengucapkan terimakasi dilibatkan dalam pogram SETP ini juga mengharpkan sekolahnya untuk tetap diikutsertakan pada program-program berikutnya. Demikian pula,, orangtua siswa yang ikut program serta merasakan dampak positif juga mengharapkan anak-anaknya untuk ikut program serupa.
“Kami bersyukur siswa kami, bisa ikut kegiatan ini. Mereka juga banyak belajar tentang kedisiplinan. Orang orang Jepang menerapkan budaya on time, dan itu terkadang kita belum bisa menerapkannya. Jepang juga menerapkan budaya yang santun dan sangat menghargai waktu,” ungkapnya.
Bangga dan Terkesan
Salah satu siswa SMA 3 Sidoarjo,Tiara mengaku bangga dan terkesan setelah mengikuti program tersebut. Ia tidak menyangka, akan berangkat ke negara yang banyak dikagumi oleh banya. “Saya senang apa yang saya pelajari, bisa dilihat secara langsung. Dulu saya belajar tentang bahasa dan budaya Jepang, namun tidak pernah minpi pergi kesana. Namun, dengan pogram dari Bagian Kerjasama Pemprov. Jatim ini saya bisa belajar banyak hal tentang kebiasaan maupun pendidikan orang orang disana,” terangnya.
Program Student Exchange Program diikuti oleh delapan siswa, terdiri dari 6 siswa dari SMA Negeri 1 Waru dan 3 orang dari SMAN 3 Sidoarjo. Selama di Osaka Jepang, beberapa kegiatan dilakukan para siswa, diantaranya kunjungan dan bergabung di beberapa sekolah mitra, perguruan tinggi, dan tidak ketinggalan ke Konjen RI di Osaka. (rr).