Fahira: Perjuangan Palestina Berakhir Saat Agresi dan Penjajahan Dihentikan

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Gencatan Israel-Hamas disambut sukacita rakyat Palestina dan diharapkan menjadi momentum dunia mendesak PBB segera mengakhiri kebrutalan, kejahatan Israel terhadap warga Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Selama Palestina masih dijajah, kata anggota DPD RI Dapil Jakarta, Fahira Idris, selama itu pula kejahatan serius terhadap warga Palestina mulai dari okupasi, pengusiran paksa, dehumanisasi, politik apartheid, pembersihan etnis bakal terus terjadi.

Fahira dalam keterangan pers yang diterima awak media akhir pekan ini mengungkapkan, selama Israel melakukan agresi, kekerasan bersenjata, mengusir warga Palestina dari tanahnya, menghalangi akses beribadah di Masjid Al-Aqsa dan berbagai tindak kejahatan kemanusiaan lain, selama itu juga rakyat Palestina berdiri melawan walau harus kehilangan nyawanya.

“Perjuangan rakyat Palestina berakhir saat agresi dan penjajahan Israel dihentikan dan Palestina mendapat keadilan, merdeka serta berdaulat penuh. Perdamaian hanya bisa terwujud, jika keadilan bagi Palestina dihadirkan,” kata Fahira.

Selama hak-hak rakyat Palestina dirampas dan diinjak-injak, perlawanan akan terus tumbuh dan membesar. Penjajahan Israel atas Palestina adalah satu-satunya kolonialisme yang tersisa di dunia saat ini.

“Bagaimana mungkin di masa modern saat ini masih ada kolonialisme dan praktik politik apartheid. Penjajahan Israel atas Palestina menjadi noktah hitam peradaban manusia modern,” ujar Fahira.

Menurut Fahira, kebrutalan Israel terhadap warga sipil Palestina yang berlangsung puluhan tahun sudah tidak dapat ditolerir lagi. Dalam setiap agresi militer yang mereka lakukan, warga sipil selalu menjadi sasaran.
Sebelas hari, Israel tidak hanya menyasar gedung-gedung penting di Gaza, tetapi juga rumah-rumah warga, kamp pengungsi, fasilitas kesehatan (klinik laboratorium tes Covid-19) bahkan rumah sakit.

Israel juga meratakan gedung tempat perwakilan media internasional sebagai strategi untuk membungkam media agar tidak bisa memberitakan kebengisan mereka terhadap Palestina. Indonesia dan semua negara di dunia sejatinya mempunyai hutang dan beban untuk mengakhirinya satu-satunya kolonialisme yang tersisa di dunia saat ini.

“Rakyat Palestina harus hidup setara dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Rakyat Palestina harus merasakan kemerdekaan dan kedamaian seperti yang dirasakan semua penduduk di dunia,” demikian Fahira Idris. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait