Fahri Hamzah Dukung China Buka Kembali Jalur Sutra

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Rencana Presiden China, Xi Jingping menghidupkan rute perdagangan Silk Road atau Jalur Sutra, adalah gagasan yang memberikan kontribusi signifikan hampir semua aspek kehidupan, mulai dari investasi dan perdagangan, hingga teknologi, pendidikan, budaya dan infrastruktur, dan khususnya pertumbuhan ekonomi terhadap negara disepanjang rute.

Pendapat ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah selaku pimpinan Delegasi Parlemen Indonesia saat menyampaikan pidato di depan 57 negara peserta Maritime Silk Road International Expo 2018 di Guangzhou, Tiongkok, yang dihadiri pemimpin pemerintahan dan perusahaan, Jumat (26/10).

Menurut Fahri dalam keterangan pers yang diterima Beritalima.com, The Silk Road Economic Belt dan 21st Century Maritime Silk Road kedua komponen Belt and Road Initiative (BRI), telah menjadi pengungkit kemajuan ekonomi negara-negara sahabat. Apalagi, pemerintah Cina menyebut prakarsa itu “upaya untuk meningkatkan konektivitas regional dan merangkul masa depan yang lebih cerah.”

Indonesia, kata Ketua DPR Koordinator bidang Kesejahteran Rakyat (Korkesra) itu, tertarik pada gagasan jalan sutra maritim yang diusulkan pemerintah China, bukan hanya karena China negara kaya dengan kekuatan ekonomi besar tetapi disebabkan China telah disebutkan dalam dokumen paling klasik.

“Islam mengajarkan kita, kejar pengetahuan bahkan (jika itu membawa Anda) ke negeri China. Ini adalah pesan Nabi Muhammad 15 abad yang lalu di Saudi. Ini adalah Kompas dari 2 milyar Muslim yang hidup di dunia saat ini,” kata Fahri.

Berdasarkan kebijaksanaan itu, pada abad ke-7, Nabi mengirim salah satu pamannya, Saad ibn Abi Waqqas yang meninggal di kota Ghuangzhou ini dengan sebuah makam dan sebuah masjid yang indah.

“Kebijaksanaan ini memiliki arti yang sangat penting: China selalu penting. Di masa lalu itu berasal dari China yang kita pelajari teknologi maritim, teknologi pembuatan kertas. Sekarang, ketika kertas semakin tidak digunakan, China telah mulai memproduksi teknologi digital secara besar-besaran, dan banyak lagi yang lain,” papar dia.

China, kata Fahri, juga memiliki banyak tokoh sejarah Muslim terkenal yang dikenal di seluruh dunia. Lima abad lalu, di bawah perintah Kaisar Yongle, salah satu kaisar terbesar di Dinasti Ming, salah satu laksamana Kaisar yang terbesar dikirim untuk berlayar di sepanjang tujuh lautan. “Ini menjadi Jalur Sutra maritim, rute yang sama dengan Inisiatif Jalan Raya Maritim atau BRI,” sebut dia.

Fahri percaya, apa yang menjadi kisah sukses masa lalu dapat menjadi indah untuk masa depan, untuk kehidupan yang lebih baik dari umat manusia. “Karena itu, saya mewakili negara maritim dengan 75 persen wilayah adalah laut, dengan garis pantai peringkat 4 negara terpadat, populasi Muslim terbesar di dunia punya kesan paling dalam hal undangan untuk mengembangkan jalan sutra maritim,” demikian Fahri. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *