Bandung, 28 Maret 2021.
Bom bunuh diri di Gereja Hati Yesus Yang Mahakudus atau Katedral Makassar terjadi di awal Pekan Suci. Bom meledak saat umat Katolik sedang melaksanakan misa Minggu Palma, awal dari perayaan pekan suci.
Pekan Suci atau Minggu Sengsara merupakan rangkaian satu minggu menjelang paskah untuk merayakan wafatnya isa almasih dan kebangkitan Yesus. Rangkaian pekan suci dimulai dari Minggu Palma, Kamis, Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci dan Minggu Paskah.
Walaupun belum ada informasi lebih lanjut mengenai korban dari pihak kepolisian, Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pelajar dan Mahasiswa (DPP HIPMA) MPH Community menyatakan sikap dalam melawan segala bentuk tindakan terorisme dan paham ekstreemisme.
” Kami DPP HIPMA MPH mengecam segala bentuk tindakan Terorisme dikarenakan menurut kami tindakan tersebut sangat tidak bermoral dan tidak manusiawi maka tugas kami dalam membantu pihak pemerintah dalam menjaga kedaulatan NKRI .” tutur Ferdy
“ Karena kami pemuda nasionalis dan nasionalisme kita berlandaskan tinggi rasa kemanusiaan dan toleransi antar umat beragama, tindakan terorisme sangat bertentangan dengan kami dan kami mengecam segala bentuk tindakan terorisme yang sangat tidak manusiawi” Tambahnya
Himpunan Pelajar dan Mahasiswa MPH Community Indonesia merupakan organisasi pelajar dan mahasiswa nasionalis yang memiliki motto Cinta Pancasila dan Menjaga NKRI maka DPP HIPMA MPH mengutuk segala bentuk paham ekstreem dan tindak terorisme yang mengancam kedaulatan negara Republik Indonesia.
Di lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan, badannya hancur beserta sepeda motor yang dikendarainya. Belum diketahui secara pasti apakah potongan tubuh manusia itu adalah korban lain atau dari pelaku terduga bom bunuh diri. . Menurut saksi mata di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan yang keras yang menyita perhatian warga sekitar.
Kasus ini sedang ditangani aparat kepolisian. Jalan di sekitar lokasi kejadian ditutup police line. Hingga berita ini disiarkan, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab terkait bom bunuh diri tersebut, dan pihak kepolisian bekerja di lokasi kejadian.
Sebelumnya, ledakan terjadi usai misa kedua sekitar pukul 10.00 WITA. Polisi menutup dua jalan di sekitar lokasi yakni Jalan RA Kartini dan Jalan Kajaolalido