BONDOWOSO, beritalima.com – Kehadiran kopi dinilai telah mampu meningkatkan kesejahteraan petani kopi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Bondowoso. Kondisi ini terjadi lantaran produk kopi Bondowoso makin diminati pasar dalam negeri maupun internasional.
Hal ini disampaikan oleh Bupati Salwa Arifin saat menghadiri malam puncak Festival Kopi Nusantara (FKN) 4, di Museum Kereta Api, Sabtu malam (2/11/2019).
Menurut Bupati Salwa, kualitas kopi Bondowoso yang baik dan cita rasa yang enak turut mempengaruhi kuantitas dan nilai ekspor yang diklaimnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Belum lagi, luas areal yang terus bertambah yang secara keseluruhan makin memperkuat eksistensi kopi Bondowoso dalam persaingan perkopian global.
“ Ini semakin memperkuat eksistensi kopi Bondowoso, karena itu, saya berharap kepada semua pihak untuk terus mendorong perbaikan aspek-aspek pengelolaan kopi agar lebih baik. Adapun aspek dimaksud diantaranya yakni kelembagaan petani kopi, koperasi, pengawasan mutu, dan pemasaran produk kokepadapi,” ungkapnya.
Lebih lanjut kata Bupati Salwa, pihaknya meminta agar semua pihak untuk lebih focus bersama agar dapat memperkuat dan menyempurnakan eksistensi kopi Bondowoso di dalam maupun luar negeri.
“Sebagai langkah proteksi agar kluster kopi arabika Bondowoso tetap eksis dalam perkopian nasional. Pihaknya telah menerbitkan Perda nomer 2 tahun 2018 tentang Perlindungan kopi dan pengembangan kluster kopi di Bondowoso,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Dwi Wardana, mengatakan, bahwa pihaknya terus melakukan berbagai upaya dalam memajukan kopi di Bondowoso. Salah satunya, dalam kesempatan FKN 4 ini, dilakukan penandatangan lima pihak dalam pengembangan kluster kopi di Bondowoso.
“Itu lima pihak, ada Pemkab, Perbankan dalam hal ini Bank Jatim, kemudian Perhutani, Apeki (Asosiasi Petani Kopi), dan Puslit Kakao Indonesia,” pungkasnya. (*/Rois)