Jakarta, Setelah pergantian Panglima TNI dari jendral Andika Perkasa kepada Laksamana Yudo Margono, pekan ini ramai dibicarakan sosok pengganti Kasal selanjutnya, sejumlah perwira tinggi bintang 3 dilingkungan markas besar Angkatan Laut akan diusulkan menjadi pengganti Yudo Margono.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta agar Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL ) penerusnya nanti segera ditunjuk dan dapat melanjutkan program-program yang belum selesai dilaksanakan. Hal ini disampaikan Yudo seusai acara exit briefing KSAL kepada Prajurit TNI AL di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (21/12/2022). “Ya tentunya saya minta kepada Kepala Staf Angkatan Laut yang ditunjuk nanti untuk melanjutkan program-program yang belum selesai, tapi program sudah kita laksanakan. Yang belum selesai supaya dilanjut dan juga ditingkatkan,” kata Yudo. KSAL selanjutnya, kata Yudo, harus konsisten dalam meneruskan bahkan meningkatkan program-program yang sudah ada.
Menurut pengamat militer dan pertahanan Wibisono yang juga sekaligus produser Film Arafuru mengatakan bahwa salah satu program prioritas saat Yudo menjadi KASAL yakni pembuatan film pertempuran laut Arafuru.
“Pembuatan film kolosal pertempuran laut Arafuru sudah ditanda tangani perjanjian kerjasama sejak bulan November tahun 2021 yang lalu, saat ini msh dalam proses penulisan skenario,” ujar wibisono menyatakan keawak media di Jakarta Selasa (27/12/2022).
Lanjut Wibi, proses pembuatan film ini aga tersendat dikarenakan tahun 2021 masih terjadi Pandemi dan kita mulai lagi di awal tahun 2022, terutama kegiatan riset sempat terhenti saat itu, disamping itu kita masih mengumpulkan dana dari sponsor.
“Saya berharap pada nantinya saat sudah ada Kasal yang baru, dukungan terhadap pembuatan film ini bisa dilanjutkan,” kata Wibisono
Penanda tanganan Perjanjian kerjasama (PKS) film ARAFURU berlangsung meriah dilakukan diatas KRI Bung Tomo oleh Kadispenal Laksmana pertama Julius Widjojono dengan Chairman PT.Indonesia Televisi Streaming Networt (ITSN) Wibisono yang bakal menelan biaya hampir Rp.100 Milyard (Seratus milyard rupiah), proses penandatanganan dihadiri oleh sutradara Viva Westi, aktor utama Chicho Jerico dan tim kru film serta dihadiri oleh Kasal Laksmana Yudo Margono beserta jajarannya.
“Film ini akan jadi film pertama di Indonesia yang bertema action pertempuran laut atas perjuangan Komodor Yos Sudarso dalam perebutan kembali Irian Barat ke wilayah Indonesia, akan jadi film kolosal dan berstandar Hollywood dengan teknologi CGI,” tandas Wibisono
Selanjutnya, “Kami berharap film ini bisa segera terwujud karena merupakan karya anak bangsa dan legacy buat TNI terutama Matra Laut.” Pungkas Wibisono