JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi II DPR RI, Firman Soebagyo meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) terus menerus melakukan sosialisasi tentang Pemilu serentak 2019.
Salah satu sosialisasi, kata politisi senior Partai Golkar tersebut, terkait kertas surat suara yang cukup banyak. Sebab pemilih dituntut memilih Calon Presiden, Anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kab/Kota dan DPD RI.
Melalui sosialisasi yang masif diharapkan sosialisasi yang masif, masyarakat menjadi tidak bingung. Jadi, sosialisasi jadi bagian yang penting. Karena jumlah pemilih yang di atas umur 50 tahun cukup banyak.
“Masyarakat yang di bawah 50 tahun, saya kira masih bisa paham tentang banyaknya surat suara,” ungkap Firman dalam rapat Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI dengan Gubernur Bali I Wayan Koster beserta jajaran di Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (27/11).
Wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Jawa Tengah tersebut mengatakan, menjadi tugas KPU selaku penyelenggara Pemilu untuk memastikan setiap orang punya pengetahuan tentang Pemilu.
Jika setiap orang yang berhak mengikuti Pemilu memahami tentang mekanisme Pemilu, Firman memastikan orang tersebut bisa memilih dengan cermat serta menghasilkan Pemilu yang berkualitas.
“Tugas penyelenggara Pemilu adalah memastikan agar tiap orang punya pengetahuan tentang Pemilu. Harapan saya, optimalkan semaksimal mungkin aparatur Pemilu untuk melakukan sosialisasi Pemilu serentak 2019,” laki-laki kelahiran 2 April 1953 tersebut.
Firman mencatat, sejumlah persoalan Pemilu masih membayangi seperti keberadaan saksi, surat suara, Daftar Pemilih Tetap (DPT) hingga politik uang. Keberadaan saksi di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) menjadi sangat penting untuk mengurangi konflik Pemilu.
“Kerawanan Pemilu itu pemicunya pada saat pemilihan tidak ada saksi. Nah, ini perlu diantisiapasi terkait saksi di lapangan. Perlu sosialisasi terkait pentingnya keberadaan saksi,” tandas Firman.
Gubernur Bali, I Wayan Koster mengapresiasi inisasi Komisi II DPR RI untuk memantau persiapan Pemilu serentak 2019 di Bali. Ia pun memastikan, Bali sudah siap menghadapi Pemilu 17 April tahun depan. (akhir)