MALANG, beritalima.com|
Seorang pemerhati lingkungan merasa sangat prihatin terhadap kebiasaan masyarakat yang membuang sampah seenaknya, juga memaku pohon-pohon untuk membentangkan spanduk. Untuk itu Fitri Harianto ST menghimbau masyarakat agar lebih mencintai lingkungan, karena pohon juga ingin hidup dan bernafas dengan segar.
“Berawal atas keprihatinan lingkungan yang sudah tidak bersahabat lagi. Lingkungan yang semakin hari semakin parah dirusak oleh masyarakat, baik stakeholder maupun masyarakat disekitar lingkungan tersebut. Ketika lingkungan semakin rusak,
timbul bencana alam di mana-mana. kita melakukan dan mendorong masyarakat juga untuk punya nilai kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya,” terang Ndan, panggilan akrab Fitri Harianto.
Ndan menceritakan awal mulanya mendirikan Alamku Hijau ini merupakan kegiatan lintas komunitas.
“Jadi ada komunitas pecinta alam, ada ada komunitas dari akademik, ada dari TNI, ada dari POLRI, semuanya bareng-bareng kita dorong untuk berbuat sesuatu dengan hal yang paling kecil, mulai dari membersihkan sampah di sungai. Kalau saat ini musim penghujan kita menanam pohon. Nah ini kita dorong untuk berperilaku yang baik terhadap lingkungan, untuk menjaga kelestarian pohon itu sendiri Kita memproduksi sendiri, membibit sendiri, semuanya tidak berbasis anggaran. Semuanya ini karena kesadaran teman-teman,” paparnya.
Ndan menyampaikan bahwa pihaknya memfasilitasi tempat untuk melakukan budidaya pohon dan pembibitan berbagai tanaman. Semua jenis tanaman ada, semua jenis kayu-kayuan, tanaman keras, Beringin juga tersedia. Bahkan owner Alamku Hijau ini hafal dengan berbagai sifat tanaman, mulai dari tanaman bunga hingga Beringin, juga budidaya tanaman buah.
“Kita tadi pagi bersama-sama teman-teman 22 komunitas membersihkan pohon di kawasan ruang publik kota Batu, dari banner yang di paku di pohon, kita mengambil pakunya dari pohon-pohon, membersihkan rumput dari tanaman-tanaman, kemudian kita juga melakukan pendataan. Pendataan pohon kita catat jenisnya, kita kasih nomor induk pohon itu, kemudian kita ukur diameternya. Karena tadi kita menemukan ada pohon yang usianya hampir 200 tahun. Lokasinya banyak di Kota Batu,” sambungnya.
Lebih jauh Ndan menyebutkan bahwa ternyata di Malang Raya (Malang kota, kabupaten Malang dan Batu) banyak sekali pohon yang berusia ratusan tahun. Menurutnya sangat penting pihaknya melakukan pendataan agar jangan sampai nanti pohon-pohon tersebut ditebang sembarangan dan jenis pohon tersebut dikemudian hari hilang.
“Harapan kami kota Batu punya Perda perlindungan pohon. 60 komunitas lingkungan ini bisa melakukan perawatan, dan untuk keberlangsungan anak cucu kita, agar pohon-pohon raksasa yang usianya ratusan tahun ini tetap bisa lestari untuk edukasi di masa depan. Jangan sampai hilang seperti Dinosaurus,” pungkasnya.(Yul)